Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Serapan Tenaga Kerja Kembali Naik

Institute for Development of Economic and Finance (Indef) berpendapat tingkat serapan tenaga kerja bisa kembali meningkat usai adanya distribusi vaksin Covid-19.
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menilai kehadiran vaksin Covid-19 di Indonesia menstimulus langkah pelaku usaha untuk menyerap kembali tenaga kerja yang dirumahkan selama pandemi sebagai bagian dari rencana kerja 2021.

Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati memprediksi penyerapan kembali pada 2021 akan dilakukan secara bertahap, karena para pelaku juga masih mengawal ketat mengenai keamanan dan distribusi vaksin tersebut.

“Serapan tenaga kerjanya tergantung, yang pasti kalau dari pelaku usaha tidak mungkin 100 persen langsung terserap pada 2021 nanti, tentunya akan 50 persen dahulu, misalnya target 1--1,5 juta berarti kemungkinan yang terserap kurang lebih setengahnya, yaitu dari 500.000--750.000,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (8/12/2020).

Dia pun mengatakan bahwa prediksi tersebut sejalan dengan upaya pelaku usaha untuk mengantisipasi pasar yang pulih secara bertahap.

Selanjutnya, dia pun menaksir bahwa sektor-sektor yang berpeluang untuk segera pulih kembali (rebound) dan menyerap secara besar tenaga kerjanya adalah perhotelan, transportasi, akomodasi, ritel modern, dan tekstil.

“Alasannya, sektor ini sebenarnya tidak bermasalah, tetapi ikut terdampak karena menyesuaikan diri dengan kebijakan dan protokol Covid-19 sehingga mereka tidak ada pilihan lain untuk merumahkan karyawannya, karena permintaan yang ikut menurun,” ujarnya.

Namun, Enny mengatakan bahwa dirinya masih khawatir bahwa kehadiran 1,2 juta vaksin akan memberikan dampak yang signifikan. Pasalnya, Indonesia masih dihadapkan dengan proses Pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang memberikan potensi terhadap kenaikan kasus dan cluster baru.

“Bila naik lagi bisa lain cerita, masih belum ada kepastian saat ini,” ujar Enny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper