Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Enam Anggota FPI Terbunuh, Cak Nun: Nunggu Belasungkawa Presiden

Cak Nun ikut mengomentari peristiwa tewasnya enam anggota laskar FPI oleh aparat kepolisian.
Foto Cak Nun saat bertemu Presiden ke-2 RI Soeharto./Twitter
Foto Cak Nun saat bertemu Presiden ke-2 RI Soeharto./Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun ikut mengomentari tewasnya enam pengawal Habib Rizieq Shihab yang menurut versi polisi merupakan korban bentrok dengan anggota kepolisian di Tol Jakarta - Cikampek KM 50.

Cak Nun melalui akun twitter resminya meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka ruang dialog dengan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. 

"Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri)," cuit @caknundotcom yang dikutip, Senin (7/12/2020).

Seperti diketahui, penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya menembak mati 6 orang pendukung Rizieq Shihab yang juga anggota Front Pembela Islam atau FPI pada Senin (7/12/2020) dini hari pukul 00.30 di Tol Cikampek Kilometer 50. Polisi menembak mereka karena melawan petugas.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang hberjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (7/12/2020).

Namun belakangan, pihak FPI justru mempertanyakan klaim dadi kepolisian. Menurut mereka, laskar yang mengawal Habib Rizieq sama sekali tak memiliki senjata api, apalagi terlibat tembak menembak seperti yang disampaikan pihak kepolisian.

Sekretaris Umum DPP FPI Munarman 6 anggota laskar diculik dan dibunuh karena salah satu anggota laskar FPI yang diculik sempat mengirim voice note lewat pesan instan Whatsapp kepada laskar lain bahwa dirinya tengah disiksa dan merintih kesakitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper