Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tokoh Masyarakat Abaikan Prokes? GP Ansor: Jangan Beri Contoh Buruk

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta para tokoh masyarakat untuk tidak memaksakan diri menyelenggarakan acara
Massa menunggu kedatangan Habib Rizieq Shihab di Markas Besar FPI, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). /Antara
Massa menunggu kedatangan Habib Rizieq Shihab di Markas Besar FPI, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gerakan Pemuda Ansor meminta pemerintah tidak kendor menangani pandemi Covid-19. Hingga hari ini, Minggu (29/11/2020), kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 534.266 kasus.

Di samping itu, GP Ansor pun meminta para tokoh masyarakat untuk tidak memberikan contoh buruk degan mengabaikan protokol kesehatan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pandemi telah berlangsung di Indonesia selama sembilan bulan. Namun, sampai saat ini virus Corona belum berhasil ditangani.

Dikutip dari keterangan resmi, dia meminta pemerintah untuk tidak goyah kendati menghadapi berbagai keterbatasan dan persoalan kian kompleks.

“Kepada pemerintah, saya mengingatkan agar tetap tidak kendor dalam penanganan Covid-19. Tegakkan pelaksanaan protokol kesehatan dan aturan hukum dengan tegas dan adil,” katanya saat apel kebangsaat virtual, Minggu (29/11/2020).

Apel yang berpusat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ini diikuti perwakilan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh pimpinan cabang (PC) di Pulau Jawa. Selain itu, apel juga diikuti seluruh pengurus wilayah (PW) se Indonesia dan 4 PC luar negeri yaitu Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Mesir.

Menurutnya, sikap tegas pemerintah tersebut, sangat penting agar penanganan Covid-19 yang telah menjangkiti seluruh negara di dunia ini bisa segera teratasi. Apalagi, hingga kini vaksin yang terbukti ampuh melawan virus ini juga belum tersedia.

GP Ansor meminta pemerintah untuk melakukan deteksi dini dengan mencegah potensi kerumunan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat. Dia juga menyinggung kerumunan di Petamburan, Tebet, tempat wisata saat libur panjang. Menurutnya, kerumunan massa sangat rentan menjadi sarana penyebaran baru virus ini.

“Cegah dan jangan beri izin kepada siapa pun yang rencana kegiatannya berpotensi menimbulkan kerumunan dan penularan Covid-19. Ingat kaidah 'dar’ul mafasid muqoddamun ‘ala jalbil masholih', mencegah kerusakan atau bahaya harus lebih diutamakan dari pada mengambil kemanfaatan,” katanya.

Di sisi lain di tengah situasi serba terbatas, Ansor mengajak tokoh masyarakat untuk bahu membahu bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi ini. Dia meminta para tokoh untuk bertanggung jawab dan memberi teladan kepada masyarakat.

“Jangan beri contoh buruk dengan mengabaikan protokol kesehatan. Jangan menyelenggarakan kegiatan, yang meskipun niatnya baik, tetapi berpotensi menimbulkan kerumunan dan penyebaran virus corona. Jangan mengorbankan keselamatan masyarakat,” ujar Gus Yaqut.

Kepada para kader Ansor dan Banser, Gus Yaqut meminta agar selalu patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan baik dalam kegiatan organisasi maupun saat kegiatan sehari-hari. Mereka diharapkan bisa menjadi teladan yang baik untuk dirinya dan keluarganya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper