Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa Kabar Proyek Lahan Singkong Prabowo di Kalteng?

Penyiapan perkebunan singkong di kabupaten Gunung Mas, Kalteng diawali dengan pengerjaan Land Clearing yang telah dimulai sejak 14 November 2020.
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, awal Juli 2020./Instagram-Prabowo
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, awal Juli 2020./Instagram-Prabowo

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono meninjau langsung pembukaan lahan food estate di Kalimantan Tengah yang akan dijadikan perkebunan singkong untuk mendukung program cadangan pangan strategis nasional.

Wamenhan Sakti meminta semua pihak mendukung program cadangan pangan karena merupakan bagian dari program strategis nasional.

"Saya berharap semua pihak mampu menjaga dan menyukseskan program, misi dan visi besar dari Presiden Joko Widodo membangun cadangan pangan untuk kepentingan nasional,” kata Sakti seperti dikutip dari akun Twitter @Kemhan_RI, Selasa (24/11/2020).

Lebih lanjut, program ini juga bertujuan untuk membangun atau menaikkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitar perkebunan karena pembangunan dilakukan sampai ke sektor industri pengolahan hasilnya.

Wamenhan pun meminta kepada tim untuk melakukan perhitungan awal terkait kondisi ekonomi terkini hingga proyeksi pada 3 - 4 tahun mendatang.

Selain itu, dia juga menjelaskan alasan dibalik singkong sebagai pilihan cadangan pangan. Menurutnya, singkong relatif lebih mudah di dalam pengembangan dan memiliki banyak sekali produk turunannya.

“Singkong memiliki banyak kelebihan, selain dapat untuk mengurangi ketergantungan Indonesia dalam impor gandum, juga dapat digunakan untuk bahan baku farmasi, dimana saat ini Indonesia kurang lebih sekitar 96 persen mengimpor bahan baku farmasi,” jelasnya.

Ketua Tim Lapangan Penyiapan Lahan Perkebunan Singkong Letkol Dwi Haryono menambahkan penyiapan perkebunan singkong di kabupaten Gunung Mas, Kalteng diawali dengan pengerjaan Land Clearing yang telah dimulai sejak 14 November 2020.

Dari target pembukaan lahan seluas 637 hektare, sambungnya, untuk lahan perkebunan singkong sudah tercapai 13,8 persen hingga pekan kedua.

Pekerjaan tersebut meliputi pembukaan jalan akses, pembukaan jalan utama, dan pekerjaan galian drainase.

Adapun, dalam tinjauan tersebut, Wamenhan Sakri yang didampingi Irjen Kemhan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong,Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Danrem 102/Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto dan sejumlah pejabat lainnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menyokong Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam proyek food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah.

Prabowo pun mengaku mendapat tugas untuk mengurus cadangan pangan singkong. Dia mengatakan bahwa pada 2021 dia menargetkan luas area lahan singkong 30.000 hektare. Selanjutnya, akan meningkat hingga mencapai 1,4 juta hektare pada 2025.

"Garis besarnya itu, bahan pangan untuk roti, nasi dari singkong dan juga mie. Indonesia konsumen mie kedua terbesar di dunia dan kita ingin menjamin bahwa kita tidak tergantung dari persediaan luar negeri,” kata Prabowo usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (23/9/2020).

Adapun, Presiden Jokowi sebelumnya menugaskan Menhan Prabowo Subianto untuk menjadi penanggung jawab dalam pembangunan food estate di Kalimantan Tengah.

Jokowi mengungkapkan alasan penunjukkan Prabowo ialah karena bidang pertahanan tak hanya mengurusi alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan.

"Sudah disampaikan food estate itu berangkat dari peringatan FAO akan ada krisis pangan dunia sehingga perlu antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis. Dan yang namanya pertahanan itu bukan hanya alutsista tapi juga ketahanan di bidang pangan," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan media, Senin (13/7/2020).

Dengan keterlibatan Prabowo, Jokowi meyakini persoalan pangan di Indonesia akan lebih mudah diatasi.

"Jadi Pak Menhan menjadi leading sector karena memang kita ingin membangun cadangan strategis pangan, sehingga kalau nanti kekurangan beras ya tanam padi. Kurang jagung ya tanam jagung, bisa di situ," ungkap Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper