Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Irjen Nana Sudjana Dicopot, Hari Ini Sertijab Kapolda Metro Jaya

Nana Sudjana kembali menjadi sorotan saat Jakarta dikepung demo massa menolak omnibus law UU Cipta Kerja pada Oktober lalu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana (tengah) saat kunjungan kerja ke Mako Satuan Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis 8 Juni 2020./Istimewa
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana (tengah) saat kunjungan kerja ke Mako Satuan Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis 8 Juni 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, Jumat (20/11/2020)  jabatan Kepala Polda Metro Jaya bakal diserahterimakan dari Inspektur Jenderal Nana Sudjana kepada Irjen Fadil Imran.

Nana Sudjana dicopot oleh Kapolri karena terjadi kerumunan di acara akad nikah putri Rizieq Shihab sekaligus pengajian akbar di Petamburan, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020).

Nana Sudjana kemarin masih melakukan kegiatan di Tangerang. Dalam acara tersebut, Nana mengatakan pamit dari Polda Metro Jaya.

"Ini bisa dikatakan, ya mungkin sekalian pamitan ini," kata Nana di lokasi acara seperti dikutip Tempo dari laman milik Polda Metro Jaya, PMJNews, Kamis (19/11/2020).

Nana mengatakan hari ini akan melaksanakan serah terima jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya. Ia kemudian akan bertugas sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri. Menurutnya, rotasi adalah hal biasa di tubuh Polri.

"Saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas, sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian. Jadi mutasi adalah suatu hal biasa," ujar Nana.

Nana Sudjana ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya pada Desember 2019. Ia menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono yang saat itu ditunjuk sebagai Wakil Kepala Polri.

Perjalanan Karier

Karier Nana Sudjana di Polda Metro Jaya sebenarnya sudah dirintis sejak berpangkat ajun komisaris hingga ajun komisaris besar polisi.

Kariernya lebih banyak di bidang intelijen. Ia menjadi Kepala Unit dan Kepala Satuan Intel Polres Jakarta Barat.

Nana juga pernah menjadi Kapolsek Taman Sari, Jakarta Barat. Kemudian, ia mengikuti Sespim, lalu ke Mabes Polri dan mendapat pangkat AKBP di Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya.

Nana juga tercatat pernah menjadi Kapolres Solo pada 2010. Lulusan Akademi Kepolisian 1988 ini menjabat saat Joko Widodo atau Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo. Karena itu Indonesia Police Watch sempat menyebut Nana adalah 'Geng Solo'.

Karier Nana terus melesat. Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, ia sempat menjadi pimpinan di tiga kepolisian daerah.

Pada 2015, Nana menjadi Wakil Kepala Polda Jambi. Ia kemudian kembali ke Jawa setahun kemudian sebagai Wakapolda Jawa Barat. Pada 2019, Nana diangkat jadi Kapolda Nusa Tenggara Barat.

Kariernya makin moncer setelah ditarik menjadi Kapolda Metro Jaya. Ia saat itu berjanji akan mengawal kasus penyiraman Novel Baswedan.

"Saya akan kawal kasus ini," kata Nana pada Selasa 7 Januari 2020.

Polisi kemudian menangkap dua anggota Polri yang disebut sebagai pelaku penyiraman Novel Baswedan. Keduanya sudah divonis bersalah. Namun, banyak pihak tak puas dengan pengungkapan kasus ini.

Jakarta Dikepung Demo

Nana Sudjana kembali menjadi sorotan saat Jakarta dikepung demo massa menolak omnibus law UU Cipta Kerja pada Oktober lalu. Pada 8 Oktober, demo berujung rusuh. Pembakaran halte Transjakarta terjadi di beberapa wilayah. Polisi hingga kini dianggap tak mampu mengungkap siapa dalang pembakaran ini.

Pada 10 November 2020, Rizieq Shihab pulang ke Jakarta. Para pendukungnya yang menjemput di Bandara Soekarno-Hatta membeludak. Bahkan, hingga melumpuhkan jalan tol Bandara dan membuat ratusan orang terpaksa ketinggalan pesawat.

Kerumunan Rizieq Shihab kembali terulang pada Sabtu (14/11/2020). Ribuan orang memenuhi kawasan Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat untuk menghadiri acara pengajian akbar yang diawali akad nikah putri Rizieq Shihab.

Kontan acara ini menimbulkan banyak protes dari berbagai pihak karena dianggap melanggar protokol kesehatan. Karier Nana sebagai Kapolda Metro Jaya akhirnya berhenti setelah Kapolri mengeluarkan telegram yang isinya pencopotan Nana.

Juru bicara Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan pencopotan Nana dan Kapolda Jawa Barat Rudy Sufahriadi karena dianggap tidak mampu melaksanakan perintah Kapolri dalam menegakkan protokol kesehatan.

Ketua Presidium IPW Neta S. Pane mengatakan pencopotan itu membuat karier Nana yang digadang-gadang akan menjadi calon Kapolri bakal semakin berat.

"Kecuali Jokowi nekat meminta Nana dijadikan bintang tiga pada Desember mendatang karena pensiunnya Sestama Lemhanas dan Kepala BNN, dan Nana dimutasikan ke sana," ujar Neta, Selasa (17/11/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper