Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dokter Tirta Tak Takut Kritik Gibran meski Teman dan Anak Presiden

Tirta secara terang-terangan mengkritik pemerintah pusat yang dianggap tebang pilih.
Relawan dokter Tirta/Instagram@drtirtaofficial
Relawan dokter Tirta/Instagram@drtirtaofficial

Bisnis.com, JAKARTA - Dokter Tirta tengah disorot lantaran kritikannya yang tajam terhadap Gubernur Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi.

Keduanya dianggapnya bertanggung jawab atas timbulnya kerumunan ribuan orang yang melanggar protokol kesehatan saat Indonesia tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

Ia mengaku tak segan untuk mengkritik.

 "Saya gak takut kok kritik anak presiden kalau buat kerumunan. Lha emang salah. Saya dicopot dari Satgas Juni 2020 karena rangkulan, walau maskeran, saya terima lapang dada! Sejak 2013 saya mualaf, guru ngaji saya Kiai Zum, ngajari saya banyak hal, salah satunya lapang dada," cuitnya di akun Twitternya, Selasa (17/11/2020) malam.

Tirta secara terang-terangan mengkritik pemerintah pusat yang dianggap tebang pilih. Saat Anies diperiksa polisi lantaran dianggap membiarkan kerumunan puluhan ribu orang di pesta kawinan anak Rizieq Shihab, di lain pihak, polisi tidak bertindak tegas terhadap Gibran saat mendaftarkan diri sebagai calon wali kota di KPU Solo pada 4 September 2020, yang juga dihadiri ribuan orang.

"Kalau mau bijak, tegas, ayo tegas semua. Jangan anak Presiden di Solo (dibiarkan). Habib Rizieq ditegur, semua ditegur," kata Tirta saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club yang tayang di TV One, Selasa (17/11/2020).

Karena beda perlakuan itu, terjadi perang Twitter antara pendukung Anies Baswedan, juga Rizieq Shihab, dan Gibran Jokowi.

Menurut Tirta, ia tak ragu mengkritik meski mengaku berteman dengan Gibran.

 "Kalau pemerintah bagus, kita apresiasi. Kalau gak tegas kita kritisi, kasih saran solusi. Saya gigi netral. Gak bawa-bawa cebong kadrun. Musuh kita: pandemi. Mas Gibran kawan saya, beliau sempat kolaborasi ama saya soal jaket buat Bapak. Tapi seorang kawan akan terus saling mengingatkan," cuitnya pada Rabu (18/11/2020).

Ia juga membalas cuitan pengguna Twitter yang menuliskan Anies Baswedan dikritisi lantaran kerumunan itu terjadi pada saat Jakarta masih diberlakukan PSBB.

"PSBB transisi jadi masalah Jakarta makanya kegoreng. Saat Gibran arak-arakan itu Solo setahu saya gak ada PSBB. Tapi, kerumunan ya tetap aja kerumunan. Hehehehe. Salam sehat sir. Tetap semangat," cuitnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper