Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Satgas Covid-19: Tes dan Positivity Rate Nasional Membaik, Ini Buktinya!

Dewi mengatakan proporsi jumlah yang pasien positif dari yang diperiksa masih mengalami tren kenaikan. Pada Juni, positivity rate masih di angka 11,71 persen. Namun, periode Juli hingga September masih naik sampai ke 16 persen.
Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi Virus Corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reuters
Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi Virus Corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan tingkat tes dan positivity rate sudah mulai mengalami perbaikan selama pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. 

Dari progres pemeriksaan spesimen per hari mulai Juni – November, jumlah spesimen (1 orang bisa diperiksa beberapa kali) pada Juni tercatat rata-rata 16.000 spesimen. Catatan pada Juli, terjadi kenaikan menjadi 22.000, Agustus 23.000, kemudian September melambung ke 36.000, Oktober 38.000, dan November turun ke 35.849.

“Untuk jumlah orang yang diperiksa pada Juni – November, spesimen memang lebih rendah. Namun, jika dilihat dari jumah orang lebih tinggi. Ini juga merupakan progres baik,” terang Dewi pada diskusi Covid-19 Dalam Angka, Rabu (18/11/2020).

Dewi mengatakan jumlah orang yang dites pada Juni tercatat hanya 8.500 orang rata-rata per hari. Periode Juli naik menjadi 12.000 orang, Agustus 13.000. Peningkatan tertinggi terjadi mulai September naik ke 23.000, Oktober 28.000, dan November 28.809 orang. 

Ini terjadi seiring bertambahnya jumlah laboratorium di Indonesia sehingga jumlah pemeriksaan bertambah dari awal pandemi sampai November 2020. 

Setelah jumlah pemeriksaan, Dewi juga melihat positivity rate atau jumlah orang yang positif per jumlah orang yang dites untuk melihat laju penularan yang ada di masyarakat.

Dia mengatakan proporsi jumlah yang pasien positif dari yang diperiksa masih mengalami tren kenaikan. Pada Juni masih di angka 11,71 persen. Namu, periode Juli hingga September masih naik sampai ke 16 persen.

"Hal ini menunjukkan laju penularan makin tinggi di masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, realisasi pada Oktober mulai mengalami penurunan meskipun masih jauh dari standar WHO, yaitu 5 persen. Positivity rate pada Oktober turun ke 13,86 persen dan November 13,42 persen.

“Masih ada PR untuk meurunkan angka penularan sehingga janya sisa 5 persen saja,” imbau Dewi.

Terkait dengan jumlah orang yang diperiksa, WHO menargetkan pemeriksaan 1.000 orang dari 1 juta penduduk per minggu. Jika Indonesia memiliki 267 juta penduduk, artinya pemerintah seharusnya memeriksa 267.000 orang per minggu.

Meski masih jauh dari target, Dewi melihat adanya progres yang signifikan. Pasalnya, awal pandemi jumlahnya tak sampai 10 persen. Lalu, pada Juni meningkat menjadi 16 persen.

Lebih lanjut, periode Juli – Agustus naik tipis dan September naik sampai 70 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada pekan ketiga sampai 82 persen dari target WHO. Namun, katanya, angka itu kemudian sempat turun pada pekan keempat dan lima Oktober.

"Salah satu kontribusinya karena libur panjang. Kemudian terjadi bounce back, meskipun masih 67 persen. Pekan ini kita naikkan lagi sampai 86 persen dari target yang ditetapkan,” tambahnya.

Adapun, Dewi mengatakan data positivity rate sepekan terakhir juga mengalami penurunan sampai ke 12,62 persen. Padahal, angka kasus positifnya naik. Hal itu terjadi lantaran jumlah orang yang diperiksa makin tinggi sehingga hasil yang positif tinggi.

Rabu (18/11/2020), Indonesia mendapat tambahan kasus sebanyak 3.807 dan 3.193 kasus sembuh. Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal juga bertambah 97 orang. Dengan tambahan tersebut, total kumulatif kasus positif sebanyak 474.455, kasus sembuh 398.636, dan meninggal 15.393 orang.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper