Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Darurat Limbah Medis, Ini Pesan Menkes Terawan

Dari 2.925 rumah sakit (RS) dan 10.134 puskesmas, hanya 118 RS yang punya alat pengolah limbah.
Seorang tenaga kesehatan melepaskan sarung tangan medis usai mengambil sampel untuk tes usap (swab) COVID-19 massal di Pasar Sukaramai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (26/6/2020). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat total limbah medis infeksius di Indonesia hingga 8 Juni 2020 mencapai lebih dari 1.100 ton yang harus dimusnahkan secara khusus karena tergolong limbah B3 dan berpotensi jadi sumber penularan Virus Corona baru ANTARA FOTO/FB Anggoro
Seorang tenaga kesehatan melepaskan sarung tangan medis usai mengambil sampel untuk tes usap (swab) COVID-19 massal di Pasar Sukaramai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (26/6/2020). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat total limbah medis infeksius di Indonesia hingga 8 Juni 2020 mencapai lebih dari 1.100 ton yang harus dimusnahkan secara khusus karena tergolong limbah B3 dan berpotensi jadi sumber penularan Virus Corona baru ANTARA FOTO/FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia mengalami kedaruratan pengelolaan limbah medis, terutama tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto berpesan agar semua pemangku kepentingan turun tangan mengatasi hal ini.

“Saya mengajak dan menyerukan semua pemangku kepentingan, terutama yang berada pada jajaran kesehatan di seluruh Indonesia dan sektor lainnya, untuk mendorong penerapan pengelolaan limbah medis sesuai persyaratan,” ujarnya pada Seruan Nasional Akselerasi Penanganan Limbah Medis, Jumat (13/11/2020).

Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan penyakit menular lainnya, serta dampak bahan berbahaya dan beracun bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Terawan berpesan agar pemerintah, baik pusat dan daerah, memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan menyediakan sarana prasarana dan peralatan seusai standar, seusai kemampuan, agar pengelolaan limbah medis dapat terselenggara dengan baik dan benar.

“Berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan seperti Kementerian dan lembaga, swasta, lembaga nonpemerintah, fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, untuk bersama melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkesinambungan sesuai kewenangan masing-masing,” tegasnya.

Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga diminta berupaya mengembangkan pengelolaan limbah medis sesuai kemampuan dan kearifan lokal dan kondisi daerah dengan kewenangan masing-masing agar dapat penanganan limbah medis bisa lebih efektif dan efisien.

“Pengelolaan limbah medis yang cepat, tepat, dekat, dan akurat dapat melindungi manusia dan lingkungan dari bahaya penyakit dan pencemaran,” imbuhnya.

Jadi Perhatian

Kedaruratan limbah medis mulai jadi perhatian lantaran banyak dibuang sembarangan di TPS liar. Tahun ini, limbah medis diperparah dengan rumah sakit yang harus melakukan penanganan wabah Covid-19.

Dari 2.925 rumah sakit (RS) dan 10.134 puskesmas, hanya 118 RS yang punya alat pengolah limbah. Adapun, perusahaan pengolah limbah medis berizin hanya ada 17, dan hanya ada di pulau Jawa.

Dengan demikian, limbah medis di luar Pulau Jawa tak tertangani lantaran akan makan banyak biaya untuk diantar ke Pulau Jawa.

Per 2019, Indonesia menghasilkan sekitar 295 ton limbah medis per hari dari fasyankes. Jumlah ini naik pada masa pandemi sekitar 30 persen. Diperkirakan ada 88 ton per hari limbah medis termasuk limbah Covid-19 yang belum terkelola per harinya.

Dalam upaya mengelola limbah medis, perlu dukungan dari seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah. Dukungan sangat diperlukan untuk percepatan penanganan limbah medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper