WHO
Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan vaksin Pfizer menjadi salah satu yang paling menjanjikan untuk diproduksi massal.
Namun, vaksin yang dikembangkan dengan teknologi messenger ribonucleic acid (RNA) ini membutuhkan penyimpanan khusus dengan suhu di bawah -70 derajat Celsius.
Syarat ini menjadi tantangan imunisasi bagi negara-negara di Asia dan Afrika yang memiliki suhu tinggi serta infrastruktur yang belum memadai.
Pemerintah Korea Selatan masih menunggu hasil uji klinis BioNTech dan Pfizer. Pejabat di Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Kwon Jun-wook, menyatakan mereka berencana meninjau rantai pasok vaksin secara menyeluruh setelah prosesnya selesai.
Berdasarkan studi pada 2018, hanya seperempat dari 2.200 klinik swasta di negara tersebut memiliki lemari es medis.