Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habib Luthfi Dianugerahi Doktor Honoris Causa, Ini Alasan Unnes

Ulama sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Muhammad Luthfi bin Yahya menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Negeri Semarang.
Habib Luthfi bin Yahya menerima anugerah Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari  Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diberikan kepadanya pada Senin (9/11/2020)/Dok.-Unnes
Habib Luthfi bin Yahya menerima anugerah Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diberikan kepadanya pada Senin (9/11/2020)/Dok.-Unnes

Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Negeri Semarang memberikan gelar doktor honoris causa kepada Ulama sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Muhammad Luthfi bin Yahya.

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengatakan bahwa penganugerahan doktor Kehormatan kepada Habib Luthfi bin Yahya merupakan bentuk memuliakan ilmu, rasa hormat, dan rasa bangga kepada salah satu ulama, guru, dan sekaligus tokoh kharismatik.

Habib Luthfi dinilai telah banyak berkontribusi kepada bangsa dan negara, khususnya pada peningkatan rasa nasionalisme kebangsaan melalui seni dakwah yang menyejukan serta mendamaikan atas kebhinekaan di Indonesia.

“Habib Luthfi dinilai sebagai ulama yang memiliki gaya komunikasi yang natural dan elegan serta mampu berpikir out of the box,” katanya melalui keterangan resmi dikutip Selasa (10/11/2020).

Rektor Unnes menyebut karya-karya Habib Luthfi dalam bentuk buku dan gaya komunikasi dakwah ini memiliki novelty yang sesuai dengan bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan.

Saat menerima penghargaan tersebut pada Senin (9/11/2020), Habib Luthfi menyampaikan orasi bertema “Strategi Pemberdayaan Umat dan Sejarah Kebangsaan”. Ulama itu menunjukkan implementasi teknologi dan kebhinekaan sejak dibangunannya Candi Borobudur dan Prambanan.

Ketua Forum Sufi Internasional itu juga menyinggung perihal keterbukaan informasi dan banyaknya media sosial serta penggunaan bahasa yang mempengaruhi kondisi beragama, berbangsa, dan bernegara, serta meluasnya hoax dan ujaran kebencian yang menyebabkan situasi tidak kondusif.

“Maka itu pendakwah sebagai salah satu publik figur perlu menyampaikan hal-hal yang tidak menyimpang dari khazanah beragama dan bernegara,” jelas Habib Luthfi.

Dia menilai pendakwah perlu mencontoh teladan Nabi Muhammad SAW, dakwah yang luar biasa adalah dakwah yang tanpa hunus pedang dan senjata. Dakwah yang baik kata dia dapat disampaikan melalui kelembutan bahasa dan sikap.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat secara virtual. Jokowi menyebut Habib Luthfi merupakan tokoh yang memberikan contoh berdakwah yang baik dalam bingkai cinta tanah air.

“Ulama kharismatik di garis depan yang meyerukan cinta tanah air dalam sikap dan ceramah beliau,” katanya secara virtual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper