Tak Ada Persiapan Khusus
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sendiri menegaskan bahwa untuk pelaksanaan Asesmen Nasional siswa tak perlu melakukan persiapan khusus.
“Asesmen Nasional untuk 2021 tidak memerlukan perisapan khusus, maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri. Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus untuk asesmen nasional, untuk itu mari bersama mendukung pelaksanaan asesmen nasional mulai 2021,” kata Nadiem saat peluncuran AN Oktober 2020.
Nantinya, Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan Dinas Pendidikan dengan menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan di tiap sekolah dan daerah.
Nadiem memastikan bahwa nantinya dalam Asesmen Nasional tidak akan melibatkan semua siswa. Kemendikbud hanya akan mengevaluasi sekolah dan hanya sebagiannya murid saja yang dievaluasi.
"Program utama Merdeka Belajar adalah pertama kita harus memerdekakan siswa/siswi kita dari diskriminasi yang disebabkan tes terstandar, tapi yang sebenarnya dievaluasi itu sekolahnya. Jadi tak semua siswa mengambilnya, sampling saja dari beberapa tahun," kata Mendikbud.
Asesmen Nasional, kata Nadiem ditujukan untuk mengetahui pencapaian sekolah dan kedudukannya secara nasional maupun di daerah, dilakukan untuk mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dari sekolah tersebut, sebagai upaya memerdekakan murid dalam belajar.
Mendikbud juga menegaskan bahwa Asesmen Nasional akan mengukur sistem pendidikannya. Bukan malah mengukur kemampuan masing-masing siswa dan kemudian menggeneraliasasi.
"Memang harusnya standar nasional, tes nasional yang sekarang berubah menjadi Asesmen Kompetensi Survei Karakter dan Lingkungan Belajar itu adalah tes yang harusnya mengukur sistem pendidikannya, bukan menghakimi muridnya. Itu memang menurut saya sudah kita koreksi dan tahun depan kita mulai," katanya.
Dengan Asesmen Nasional juga diharapkan keluaran atau outputnya bukanlah anak-anak yang jago menghapal atau selalu ranking di kelas dan dapat nilai tinggi.
Melalui program ini Kemendikbud bertujuan ingin menciptakan anak-anak yang bisa produktif dan berkontribusi di apa pun bidang yang diminati murid pada saat dia keluar dari sistem pendidikan.