Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warren Buffet Tambah Buyback Saham US$9 Miliar pada Kuartal III/2020

Buffett meninggalkan prinsip penggunaan modal yang telah dipegangnya sejak beberapa tahun lalu tersebut.
Warren Buffet
Warren Buffet

Bisnis.com, JAKARTA – Warren Buffett terkenal selalu menghindari pembelian kembali saham, namun kini ia telah beralih menjadi salah satu pelaku buyback terbesar di dunia.

Dilansir dari Bloomberg, Buffet melakukan buyback saham perusahaannya sendiri, Berkshire Hathaway Inc. senilai US$9 miliar pada kuartal III/2020. Jumlah ini lebih besar daripada yang buyback dalam setahun penuh sebelumnya.

Buffett meninggalkan prinsip penggunaan modal yang telah dipegangnya sejak beberapa tahun lalu tersebut.

Meskipun banyak perusahaan telah menghentikan atau memangkas rencana buyback saham untuk menjaga modal selama pandemi, Buffett melihat saham perusahaannya sendiri sebagai investasi yang baik pada saat dia menyatakan keprihatinannya tentang beberapa industri lain.

Buyback besar-besaran pada kuartal III tersebut membuat total buyback tahun ini menjadi US$16 miliar. Total ini akan menjadi yang terbesar di antara perusahaan AS mana pun kecuali Apple Inc., yang juga merupakan investasi terbesar Buffett.

"Buyback saham ini menunjukkan bahwa dia (Buffet) tengah mengupayakan sesuatu. Saya senang melihat komitmen seperti itu,” kata Thomas Russo dari Gardner Russo & Gardner LLC, seperti dikutip Bloomberg.

Buyback ini dapat menunjukkan meningkatnya optimisme terhadap prospek konglomerasi, hanya beberapa bulan setelah Buffett mengatakan kepada pemegang saham Berkshire pada pertemuan tahunan di bulan Mei bahwa buyback tidak lebih menarik daripada ketika saham jauh lebih tinggi sebelum pandemi.

Saham Berkshire naik 20 persen pada kuartal ketiga, melampaui kinerja indeks S&P 500 yang menguat 8,5 persen selama periode yang sama.

Perusahaan mempercepat aksi pembelian kembali bahkan ketika saham naik sepanjang kuartal. Namun, saham Berkshire secara keseluruhan lebih murah daripada akhir tahun lalu, dengan saham Kelas A turun 7,6 persen hingga penutupan hari Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper