Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rahasia Dapur Istana: Rizal Ramli dan JK Saling Serang, Perlukah Jokowi Bicara?

Mengingat Presiden Jokowi menjadi salah satu pihak yang disebut JK dan Rizal Ramli, muncul pertanyaan perlukah Jokowi memberikan keterangan langsung terkait hal ini?
Jusuf Kalla dan Husain Abdullah/ JIBI/Bisnis-Nancy Junita-@husainabdullah1
Jusuf Kalla dan Husain Abdullah/ JIBI/Bisnis-Nancy Junita-@husainabdullah1

Bisnis.com, JAKARTA - Perseteruan antara Rizal Ramli dan Jusuf Kalla akhirnya mencuat ke publik.

Jusuf Kalla dan Rizal Ramli saling menyampaikan keterangan yang bertolak belakang terkait relasi keduanya. Hingga saat ini masih belum jelas, di antara keduanya siapa yang berbicara sebenar-benarnya.

Mengingat Presiden Jokowi menjadi salah satu pihak yang disebut JK dan Rizal Ramli, muncul pertanyaan perlukah Jokowi memberikan keterangan langsung terkait hal ini?

Perlukah ada penjelasan kepada publik tentang konflik antara JK dan Rizal Ramli atau dibiarkan tetap seperti saat ini, dan Istana tak perlu membongkar rahasia dapurnya ke publik?

Sejauh ini belum ada pihak yang berkomentar soal kemungkinan tersebut.

Komentar JK soal Rizal Ramli

Saat dikonfirmasi wartawan senior Karni Ilyas terkait pernyataan Rizal Ramli, JK menyampaikan sejumlah keterangan.

Salah satunya, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyebut Ekonom senior Rizal Ramli tidak diperhitungkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama.

“Waktu zaman Jokowi [periode pertama], [Rizal Ramli] tidak diperhitungkan juga,” kata JK kepada Jurnalis senior Karni Ilyas, dikutip dari YouTube Karni Ilyas, Jumat (6/11/2020).

JK juga menyebutkan bahwa ketika menjadi Menko Perekonomian Rizal Ramli tidak mampu memimpin orang. JK menyebut banyak menteri tidak mau hadir saat diundang rapat oleh Rizal.

“Kalau rapat menko, jarang mau hadir menteri itu di bawah dia. Tidak ada yang hadir kalau dia panggil rapat, hanya dikirim dirjennya saja karena tidak bisa pimpin orang,” jelas JK.

Pernyataan JK tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Rizal Ramli kepada Karni dua pekan sebelumnya.

Kepada Karni Ilyas, Rizal menyebut ada dua orang yang terganggu ketika dirinya menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dalam kabinet periode pertama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

“Tapi memang, ada dua orang yang terganggu. Satu Pak JK [Jusuf Kalla], yang biasanya sangat dominan, sangat didengarkan di sidang kabinet, begitu ada saya [di kabinet] bubar, karena Pak Jokowi lebih dengar saya,” kata Rizal Ramli kepada Karni Ilyas, dikutip dari YouTube Karni Ilyas, Jumat (23/10/2020).

Kedua, sambung Rizal, adalah orang-orang yang terkait kasus reklamasi teluk Jakarta.

Saat itu, Rizal memutuskan untuk melalukan moratorium karena menurutnya sejumlah peraturan terkait reklamasih masih tumpang tindih.

“Saya waktu itu putuskan karena peraturannya masih tumpang tindih, kita moratorium dulu sembari kita pelajari yang tidak membahayakan go ahead, yang terlalu membahayakan [karena deket power station] dan sebagainya itu kita setop,” ungkap Rizal.

Pengusaha-pengusaha di balik proyek reklamasi tersebut dinilai Rizal merasa terganggu sehingga melakukan berbagai cara untuk melengserkannya dari jabatan Menko Kemaritiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper