Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kehalalan Vaksin Covid-19, Wapres Masih Tunggu Laporan MUI

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan bahwa hingga kini belum ada kepastian soal kehalalan vaksin Covid-19. MUI belum memberikan laporan.
Sebuah botol kecil berlabel Vaksin diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19 pada (10/4/2020)./Antararn
Sebuah botol kecil berlabel Vaksin diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19 pada (10/4/2020)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin masih menunggu hasil fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kehalalan vaksin Covid-19.

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan bahwa hingga kini belum ada kepastian soal kehalalan vaksin Covid-19. MUI juga belum melaporkan hasil kunjungan mereka ke China beberapa waktu lalu.

“Soal kehalalan vaksin sampai sekarang belum [dilaporkan], ya karena MUI belum melaporkan,” katanya saat wawancara virtual, Jumat (6/11/2020).

Dia mengatakan bahwa MUI akan sangat berhati-hati untuk urusan kehalalan vaksin. Dia memperkirakan organisasi itu akan menyampaikan kabar terkait kehalalan vaksin ketika sudah diyakini betul.

Kondisi ini dinilai wajar. Masduki menyebut masalah yang cukup krusial ini harus dijelaskan dengan cukup hati-hati, termasuk verifikasi soal tingkat kehalalan vaksin.

“Verifikasi juga harus pasti betul, tingkat kehalalan seperti apa dan sebagainya, sehingga sampai sekarang Wapres juga sedang menunggu. Karena yang minta segera berangkat [tim MUI ke China] itu Wapres,“ terangnya.

Sebelumnya dua orang perwakilan MUI diberangkatkan ke China untuk meneliti tingkat perihal kehalalan vaksin. Keduanya memiliki latarbelakang sebagai ahli di bidang kehalalan produk dan soal fatwa halal.

Masduki menerangkan bahwa keputusan halal tidaknya vaksin juga melewati beberapa tahapan. Setelah diteliti, tahap lainnya adalah sidang fatwa. LPPOM juga akan dilibatkan pada tahapan ini.

Dia memastikan pemerintah akan sangat berhati-hati menyampaikan soal kehalalan vaksin. Langkah ini untuk mencegah penyebaran berita keliru di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper