Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Pilpres AS 2020: Biden Yakin Menang, Demokrat Rebut Kembali Kantong Suara

Saat ini, hasil pemungutan suara Pemilu 2020 masih menunggu penghitungan di tujuh negara bagian.
Ilustrasi Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020/Istimewa
Ilustrasi Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Meski Donald Trump sudah merebut dua negara bagian suara mengambang dengan suara elektoral paling besar di Florida dan Texas, namun Joe Biden yakin menang karena pihaknya telah membalikkan kemenangan di sejumlah negara bagian termasuk Arizona yang sebelumnya dikuasai oleh Partai Republik.

Kalau pada Pilpres 2016 negara bagian Arizona dikuasai Trump setelah merebutnya dari Hillary Clinton dari Partai Demokrat, kini situasinya berbeda, bahkan berbalik.

Demikian juga dengan Minnesota yang dulu direbut Trump saat bertarung melawan istri mantan presiden Bill Clinton Hillary Clinton tersebut.

Saat ini, hasil pemungutan suara Pemilu 2020 masih menunggu penghitungan di tujuh negara bagian. Ketujuh negara bagian itu adalah Nevada, Alaska, Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.

Dari ketujuh negara bagian ini, Nevada yang memiliki jatah 6 suara elektoral hampir dipastikan menjadi milik Biden atau Demokrat. Sedangkan, Alaska yang memiliki jatah 4 suara elektoral menjadi milik Trump atau Republik.

Pertarungan Sengit

Praktis pertarungan sengit terjadi dalam memperebutkan Wisconsin, Michigan, Pennsylvania, North Carolina dan Georgia. Kelima negara bagian ini adalah bagian dari belasan negara bagian suara mengambang yang menjadi medan pertempuran suara utama.

Trump sudah mendapatkan dua negara bagian suara mengambang yang memiliki jatah suara elektoral paling besar. Keduanya adalah Texas yang memiliki 38 juara elektoral dan Florida dengan 29 suara elektoral.

Pada beberapa pemilu sebelumnya, Florida selalu menjadi penentu kemenangan calon presiden. Namun tahun ini, Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania sepertinya bakal sangat menentukan nasib Trump dan Biden.

Trump tengah memimpin tipis di Pennsylvania, North Carolina dan Georgia, selain di atas kertas bakal mendapatkan Alaska. Sebaliknya, Biden tiba-tiba menyalip Trump di Wisconsin dan Michigan, serta di atas kertas bakal mendapatkan Nevada.

Beberapa jam lalu ketika sudah 94 suara yang masuk dihitung, Trump masih memimpin di Wisconsin, namun tiba-tiba Biden menyalip untuk memimpin tipis di negara bagian ini. Hal itu disusul di Michigan yang memiliki 16 elector.

Cukup Rebut Michigan

Skenario serupa bisa saja terjadi di Pennsylavania, North Carolina, bahkan Georgia. Namun, Biden tak perlu menyalip di semua negara bagian itu, karena dia cukup merebut Michigan dan Wisconsin, sambil berharap mempertahankan keunggulan di Nevada.

Karena itu hampir semua analis berpendapat dalam beberapa jam ke depan Biden akan mampu merebut keinginannya untuk mendapatkan sedikitnya 270 suara electoral, bahkan bisa jauh mengungguli Trump yang seolah-olah sudah terhenti di angak di bawah 270 suara elektoral.

Memenag, Pemilu AS ditentukan oleh konsep lembaga bernama Electoral College yang pada pemilu kali ini beranggotakan 538 elector yang jumlahnya sama dengan jumlah anggota Kongres. Kongres AS sendiri terdiri diri majelis tinggi Senat yang beranggotakan 100 senator dan majelis rendah DPR yang saat ini beranggotakan 438 anggota DPR.

Tidak seperti umumnya negara demokrasi langsung seperti Indonesia, Pilpres AS digelar tidak langsung karena kendati kertas suara berisi nama para calon presiden, pemilih sebenarnya mencoblos elector tiap negara bagian di mana si pemilih berada.

270 Suara Elektoral

Setiap negara bagian mendapatkan jatah elector atau suara elektoral dalam Electoral College berbeda-beda. Dan besarnya jatah suara elektoral ini sesuai dengan jumlah penduduk negara bagian dan komposisinya bisa berubah mengikuti demografi penduduk di negara bagian tersebut.

Karena itulah untuk dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS periode ini, Trump atau Biden harus memenangkan separuh plus satu dari total suara elektoral untuk pemilu kali ini, yakni 538 suara elektoral.

Itu artinya, Biden dan Trump cukup meraih 270 suara elektoral dari 264 yang dikuasai untuk dinyatakan sebagai pemenang pemilu.

Rasanya memang agak berat langkah Trump untuk kembali melangkah ke Gedung Putih mengingat masih memegang mandat 214 suara elektoral.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper