Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selangkah Lagi AS Resmi Jual Drone ke Taiwan, China Kian Geram

Rencana penjualan senjata AS ke Taiwan jadi salah satu upaya menekan dominasi China dan memunculkan kekhawatiran terkait langkah balasan.
Ilustrasi - Drone. Pesawat tanpa awak. /dronewars.net
Ilustrasi - Drone. Pesawat tanpa awak. /dronewars.net

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan pesawat nirawak (drone) dari Amerika Serikat ke Taiwan selangkah lagi bakal terealisasi. Langkah tersebut bakal membuat China kian geram.

Pasalnya, Departemen Luar Negeri AS melayangkan surat pemberitahuan resmi, Selasa (3/11/2020) waktu setempat, ke Kongres mengenai rencana penjualan tersebut. 

Pemberitahuan secara resmi ke Kongres merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh pemerintah sebelum menyetujui penjualan alat pertahanan ke Taiwan.

Sejak Trump menjabat sebagai presiden AS pada 2016, Pemerintah AS mulai melonggarkan aturan penjualan senjata, alat dan teknologi pertahanan ke luar negeri.

Jika disetujui, ekspor senilai 600 juta dolar AS (sekitar Rp8,7 triliun) itu akan jadi penjualan alat pertahanan teknologi tinggi pertama AS ke luar negeri.

Dalam beberapa minggu terakhir, Pemerintah AS melanjutkan rencana penjualan empat peralatan pertahanan militer canggih lainnya ke Taiwan sehingga total ekspor diperkirakan mencapai lima miliar dolar AS (sekitar Rp72,5 triliun).

Rencana itu jadi salah satu upaya menekan dominasi China dan memunculkan kekhawatiran mengenai langkah balasan apa yang akan ditempuh Beijing ke Taipei.

Beijing masih menganggap Taiwan adalah bagian dari kedaulatan China. Pemerintah China mengatakan pihaknya tidak ragu menggunakan paksaan jika dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan tersebut.

Sementara itu, menurut Washington, Taipei merupakan wilayah pro demokrasi yang strategis dan AS diberi mandat oleh konstitusinya untuk membantu Taiwan mempertahankan diri.

"China mendesak AS membatalkan rencana penjualan senjata ke Taiwan, menarik diri dari hubungan militer China-Taiwan, dan berhenti menjual senjata ke Taiwan," demikian keterangan resmi Kementerian Pertahanan Nasional China dalam pernyataan tertulisnya pada 27 Oktober 2020. 

Namun, Kementerian Luar Negeri Taiwan di Taipei mengucapkan terima kasih ke Pemerintah AS atas 'jaminan keamanan' yang diberikan lewat penjualan alat pertahanan tersebut. Taiwan mengatakan ekspor senjata dari AS akan membantu Taiwan meningkatkan kapasitas pertahanannya.

Surat pemberitahuan resmi yang dilayangkan Departemen Luar Negeri AS itu akan memberi waktu 30 hari bagi Kongres untuk menolak rencana ekspor senjata ke Taiwan. Namun, rencana itu kemungkinan akan berjalan mulus mengingat dukungan yang diberikan berbagai pihak untuk membantu Taiwan.

AS berencana menjual empat pesawat nirawak bersenjata MQ-9 SeaGuardian buatan General Atomic Aeronautical System Inc yang berpusat di San Diego, California. Nantinya, drone itu akan dilengkapi oleh sarana pendaratan, suku cadang, dan fasilitas pelatihan untuk penggunaan dan perawatan. Drone tersebut tidak hanya bersenjata, tetapi juga memiliki kemampuan pengawasan.

Departemen Luar Negeri AS pada 21 Oktober 2020 telah mengirimkan surat pemberitahuan resmi ke Kongres terkait rencana penjualan senjata ke Taiwan untuk gelombang pertama.

Ekspor alat pertahanan itu meliputi beberapa peluncur roket berbasis truk buatan Lockheed Martin Corp, peluru kendali balistik atau Rocket System (HIMARS) Standoff Land Attack Missile Expanded Response (SLAM-ER) dan peralatan pertahanan lainnya buatan Boeing Co, serta jet tempur F-16 yang dilengkapi sensor berteknologi tinggi.

Pemerintah AS pada 26 Oktober 2020 juga melanjutkan rencana penjualan 100 rudal balistik yang dapat diluncurkan dari atas kapal serta 400 alat penangkal rudal yang ditempatkan di darat buatan Boeing Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper