Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airbus Kantongi Proyek Satelit Perubahan Iklim

Traceable Radiometry Underpinning Terrestrial and Helio Studies atau satelit TRUTHS akan meningkatkan kepastian model iklim dan cuaca. Satelit ini akan mengikuti peluncuran satelit baru-baru ini yang ditujukan untuk mengamati kualitas udara, emisi, dan permukaan laut.
Pabrik Airbus di Toulouse, Prancis/Bisnis
Pabrik Airbus di Toulouse, Prancis/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Airbus SE memenangkan kontrak untuk membantu membangun satelit Badan Antariksa Eropa yang dirancang bagi para ilmuwan untuk memprediksi laju perubahan iklim dengan lebih akurat.

Misi tersebut akan memperbesar konstelasi satelit yang diluncurkan untuk melacak dampak pemanasan global terhadap perekonomian Bumi.

Traceable Radiometry Underpinning Terrestrial and Helio Studies atau satelit TRUTHS akan meningkatkan kepastian model iklim dan cuaca. Satelit ini akan mengikuti peluncuran satelit baru-baru ini yang ditujukan untuk mengamati kualitas udara, emisi, dan permukaan laut.

Di bawah kontrak TRUTHS senilai 16 juta euro (US$18,6 juta) yang diberikan pada hari Selasa (2/11/2020), Airbus akan merekayasa instrumen baru untuk mengumpulkan pengukuran absolut dari cahaya yang dipantulkan dari permukaan bumi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Antariksa Inggris, yang juga mendukung proyek tersebut. Menurut badan tersebut,studi desain akan berjalan hingga 2022 dengan peluncuran yang diramalkan pada 2028.

Airbus mengungkapkan data radiasi matahari akan digunakan untuk mengkalibrasi pengamatan satelit lain yang mengumpulkan data cuaca, tanah, udara dan air, seperti yang dilakukan di jaringan Copernicus untuk Uni Eropa.

Satelit observasi bumi mengumpulkan ratusan terabyte data setiap hari. Standarisasi data saat ini merupakan proses yang lambat karena harus dikirim kembali ke Bumi untuk diproses. Namun, satelit TRUTHS akan mengaktifkan instrumen lain untuk mengkalibrasi di orbit, mempercepat waktu pemrosesan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper