Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapapun Presiden AS yang Terpilih, RI akan Terus Tingkatkan Perdagangan

Setelah pengkajian selama 2,5 tahun, AS akhirnya memperpanjang fasilitas GSP untuk Indonesia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump befoto dengan Duta Besar RI untuk AS Muhammad Lutfi dalam kunjungannya ke Gedung Putih./Official White House Photo-Joyce N. Boghosian
Presiden Amerika Serikat Donald Trump befoto dengan Duta Besar RI untuk AS Muhammad Lutfi dalam kunjungannya ke Gedung Putih./Official White House Photo-Joyce N. Boghosian

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi meyakini kerja sama perdagangan AS dan Indonesia akan terus meningkat, terlepas dari siapapun presiden AS yang terpilih.

Lutfi mengatakan kerja sama antara AS dan Indonesia terjalin sangat baik. Hal ini dibuktikan dari perpanjangan fasilitas pembebasan tarif bea masuk barang impor dari negara berkembang yaitu Generalized System of Preferences (GSP).

Setelah pengkajian selama 2,5 tahun, AS akhirnya memperpanjang fasilitas GSP untuk Indonesia.

"Siapapun presiden AS yang terpilih, saya akan berusaha sekuat tenaga memastikan dengan tingginya perdagangan akan mendatangkan investasi. Saya sudah melihat ini di Jepang dan mudah-mudahan kita bisa melaksanakan hal yang sama di AS," kata Lutfi dalam press briefing virtual di Washington DC, Selasa (3/11/2020) malam.

Pada 2019, ekspor Indonesia dengan fasilitas GSP, nilainya mencapai US$2,61 miliar atau setara dengan 13,1 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia ke AS yang berjumlah US$20,1 miliar.

Sementara untuk periode Januari-Agustus 2020, nilainya mencapai US$1,87 miliar atau naik 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, hubungan yang mencair antara AS-RI terlihat dari kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke AS beberapa waktu lalu dalam rangka memenuhi undangan Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

"Kita tidak bisa membicarakan keamanan regional tanpa adanya kerja sama kedua kementerian pertahanan," ungkapnya.

Lutfi menambahkan bahwa Indonesia dan AS juga memiliki nilai dan norma demokrasi yang menjunjung tinggi hukum dan memberikan kebebasan kepada rakyat untuk mengemukakan pendapat dan bebas untuk memilih.

"Indonesia dan AS akan berdiri sangat tinggi di kawasannya dan dunia, memastikan terjadinya pertambahan nilai, keamanan untuk menciptakan kesejahteraan," ujarnya.

Seperti diketahui, AS menggelar Pilpres pada 3 November 2020. Presiden Donald Trump - Wakil Presiden Mike Pence dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dan senator Kamala Harris akan beradu memperebutkan kursi kepemimpinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper