Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Mulai Menggeliat, Pemulihan Ekspor Korea Selatan Berlanjut

Kenaikan pengiriman harian di Korea Selatan menunjukkan momentum pertumbuhan dalam perdagangan global karena banyak ekonomi dibuka kembali.
Sungai Cheonggyecheon di Kota Seoul Korea Selatan./Istimewa
Sungai Cheonggyecheon di Kota Seoul Korea Selatan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan ekspor Korea Selatan berlanjut pada Oktober 2020. Pengiriman harian menunjukkan peningkatan permintaan luar negeri yang berkelanjutan, meskipun hari libur nasional mengurangi hari kerja.

Dilansir Bloomberg, Minggu (1/11/2020), Kementerian Perdagangan Korea Selatan mengatakan bahwa nilai total pengiriman ke luar negeri turun 3,6 persen dari tahun sebelumnya. Adapun ekonom telah memperkirakan penurunan 3,5 persen. Sementara pengiriman harian rata-rata masih naik 5,6 persen dengan periode yang memiliki dua hari kerja lebih sedikit dari tahun lalu.

Ekspor keseluruhan ke China turun 5,7 persen sementara pengiriman ke AS naik 3,3 persen. Ekspor semikonduktor naik 10 persen dan penjualan mobil naik 5,8 persen.

Kenaikan pengiriman harian di Korea Selatan menunjukkan momentum pertumbuhan dalam perdagangan global karena banyak ekonomi dibuka kembali. Namun, prospeknya tidak pasti karena melonjaknya kasus virus corona di Eropa yang memaksa Prancis dan Jerman untuk memberlakukan pembatasan, sementara beberapa negara bagian AS mengalami rekor jumlah kasus.

Ekonomi Korea Selatan bangkit dari resesi pada kuartal terakhir, didorong oleh rebound ekspor terkuat dalam beberapa dekade. Produk seperti semikonduktor dan komputer termasuk yang paling laris.

Pemulihan yang meluas di China menjadi pertanda baik bagi eksportir Korea Selatan seperti Samsung Electronics Co. dan Hyundai Mobis Co. China diketahui adalah pembeli terbesar barang Korea Selatan untuk perakitan produk yang dijual secara global.

"Semikonduktor dan mobil dengan kuat menopang ekspor," kata Sung Yun-mo, Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan.

Selain itu, dia juga mengatakan kebangkitan virus corona dan ketegangan AS-China sebagai potensi risiko perdagangan.

Dihadapkan dengan risiko penguncian baru di beberapa mitra dagang yang bergulat dengan infeksi yang melonjak, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan baru-baru ini pemerintah akan berusaha untuk menjaga momentum perdagangan tetap hidup dengan lebih banyak pengiriman barang medis, seperti masker dan alat penguji.

Korea Selatan telah menjual lebih dari US$10 miliar produk terkait perawatan kesehatan untuk pertama kalinya tahun ini berkat ekspor alat uji yang meningkat pesat. Ekspor barang kesehatan meningkat 47 persen pada Oktober.

Ekspor baja turun 6,8 persen, sementara pengiriman produk minyak turun 50 persen. Adapun penjualan perangkat komunikasi nirkabel turun 12 persen dan penjualan peralatan rumah tangga naik 15 persen.

Ekspor keseluruhan ke Uni Eropa meningkat 9,5 persen, sedangkan ke Jepang turun 19 persen.

Sementara itu, total impor turun 5,8 persen dari tahun sebelumnya, meninggalkan surplus perdagangan sebesar US$6 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper