Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per Oktober, 6.000 Karyawan HSBC Di-PHK. Targetnya 35.000

Dikutip dari CNN Business, HSBC mengatakan perusahaan akan membuang aset US$100 miliar hingga 2022, dimulai dari Februari tahun depan. Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah.
 Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay
Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay

Bisnis.com, JAKARTA - HSBC, bank besar yang berbasis di London, menegaskan akan memangkas 35.000 dari total 235.000 karyawan globalnya pada Februari mendatang.

Saat ini, perusahaan baru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawannya.

Kepala eksekutif Noel Quinn mengatakan bahwa rencana tersebut berada di jalur yang tepat. Dia menambahkan manajemen sedang mencari cara untuk melangkah lebih jauh.

HSBC mencatat penurunan pendapatan sebesar 11 persen pada kuartal ketiga dibandingkan periode yang sama tahun 2019 lalu. Laba sebelum pajak perusahaan juga turun 36 persen tahun ke tahun menjadi US$3,1 miliar.

"Kami mempercepat transformasi grup, memindahkan fokus kami dari lini bisnis yang sensitif suku bunga ke bisnis yang menghasilkan biaya, dan selanjutnya mengurangi biaya operasional kami," kata Quinn dikutip dari Yahoo Finance UK.

HSBC juga akan memangkas biaya lebih dari US$4,5 miliar, seperti yang sudah direncanakan pada awal tahun ini. Aset tertimbang perusahaan juga akan berkurang lebih dari perkiraan sebelumnya.

Bank tersebut mengatakan akan memberikan rincian lengkap tentang rencana restrukturisasi baru yang lebih agresif pada Februari mendatang.

Sayangnya, Quinn tidak akan mengatakan apakah rencana baru tersebut akan melibatkan lebih banyak PHK.

"Kami tidak menargetkan jumlah pengurangan jumlah karyawan, kami menargetkan jumlah pengurangan biaya," kata Finance Chief HSBC Ewen Stevenson.

Dikutip dari CNN Business, HSBC mengatakan perusahaan akan membuang aset US$100 miliar hingga 2022, dimulai dari Februari tahun depan. Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper