Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Yuk! Luhut Sebut Corona Naik Karena Demo, Wagub DKI Bilang Tidak

Demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja telah berlangsung sekitar dua pekan kendati masih ada ancaman penyebaran wabah Covid-19. Bagaimana Dampaknya?
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi demonstrasi menolak pengesahan Omnibus Law, Undang-Undang Cipta Kerja telah berlangsung sekitar dua pekan.

Unjuk rasa yang khususnya melibatkan mahasiswa dan serikat buruh itu pun terjadi di berbagai kota kendati saat ini Indonesia masih dihadapkan pada problem penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19.

Terkait aksi demonstrasi di tengah pandemi Covid-19 itu, ada dua pandangan berbeda yang datang dari pejabat pemerintahan. Di satu pihak aksi tersebut diklaim menimbulkan peningkatan angka positif Covid-19, tetapi di pihak lain ada yang mengklaim sebaliknya.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan berada di pihak yang menilai demonstrasi telah menyebabkan penularan virus Corona meningkat.

Alhasil, dia bahkan mengaku merasa jengkel terhadap aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang berlangsung dua pekan terakhir di sejumlah wilayah di Tanah Air itu.

“Hari ini terjadi perubahan yang saya sangat tidak suka sebenarnya tetapi ya itu take off flight akibat demontrasi mulai dua minggu yang lalu sekarang sudah kelihatan naik lagi Covid-19 itu,” kata Luhut saat memberi pengarahan dan sosialisasi terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja di Lemhannas yang diunggah lewat akun youtube Lemhannas RI pada Jumat (23/10/2020).

Berdasarkan data yang diterimanya, Luhut mengatakan hampir 10 persen peserta yang ditangkap saat aksi unjuk rasa tersebut terkonfirmasi kasus positif Covid-19. Angka itu, menurut dia, membuat tren penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 nasional tidak lagi relatif stabil.

Senada dengan klaim itu, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyatakan aksi unjuk rasa telah menyebabkan hadirnya klaster demo di daerah setempat.

"Mohon diperhatikan memang telah ada klaster demonstrasi di mana ada dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang memiliki riwayat ikut serta dalam unjuk rasa tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, di Bandarlampung, Kamis (22/10/2020).

Dia menjelaskan, kedua pasien tersebut mengalami gejala hilang penciuman dan hilang rasa, serta batuk demam. Menurutnya, penelusuran kasus akan terus dilakukan dengan berkomunikasi ke dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.

Dua pasien yang terkonfirmasi positif itu memilikir riwayat ikut serta dalam demonstrasi yaitu pasien laki-laki berusia 43 tahun dari Kota Bandar Lampung yang saat ini dirawat di rumah sakit, dan pasien laki-laki berusia 20 tahun dari Kabupaten Pesawaran yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.

Reihana pun berharap masyarakat diharapkan untuk dapat menyampaikan pendapatnya dengan cara lain, dan menghindari terjadinya kerumunan sebab pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Mohon untuk masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya dengan cara lain, bukan bermaksud menghalangi penyampaian aspirasi namun, saat ini sedang situasi pandemi Covid-19 sehingga protokol kesehatan harus diterapkan," ucapnya.

Wagub Riza Patria
Wagub Riza Patria

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tengan menjawab pertanyaan dari awak media - Bisnis/Nyoman Ary Wahyudi 

Belum Ada Tanda-Tanda Kenaikan

Sementara itu, klaim berbeda datang dari Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan belum ada tanda-tanda kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 setelah adanya aksi demontrasi penolakan UU Cipta Kerja selama dua pekan terakhir.

“Sampai hari ini belum ada tanda-tanda peningkatan justru yang terjadi kecendrungannya menurun kita bersyukur angka di nasional kasus aktif atau positif juga menurun,” kata Ariza kepada awak media pada Jumat (23/10/2020).

Sebagai catatan, penambahan kasus positif di DKI Jakarta hampir setiap hari berkontribusi paling besar bagi total kasus Covid-19 nasional.

Sejak PSBB transisi 5 Juni 2020 lalu, dia mengatakan, memang terjadi peningkatan kasus konfirmasi positif yang cukup signifikan. Hanya saja, pada akhir September 2020 sampai 9 Oktober 2020 grafik Covid-19 sudah mulai mendatar secara konsisten.

Pencapaian itu, menurut dia, dikarenakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meningkatkan segenap infrastruktur kesehatan terkait penanganan Covid-19.

“Angka kenaikan kesembuhan meningkat sekarang 84,2 persen, angka kematian turun 2,2 persen R0 1,07. Semua PCR kita tingkatkan melebihi dari standar yang diminta 6 kali melebihi dari standar, 1,16 juta lebih [kapasitas tes] PCR kita,” ujarnya.

Berdasarkan rangkuman Bisnis mengenai data penambahan kasus Covid-19 di Indonesia yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, rerata penambahan kasus positif harian dalam dua pekan terakhir atau sejak Sabtu (10/10/2020) hingga Jumat (23/10/2020), mencapai 4.089 orang positif per hari.

Pada periode itu, penambahan pasien positif tertinggi secara nasional terjadi pada Minggu (11/10/2020) yakni dengan 4.497 kasus positif. Adapun, rekor penambahan kasus harian tertinggi di Tanah Air mencapai 4.850 orang yang terjadi pada pada Kamis (8/10/2020). 

Pada periode yang sama, penambahan pasien positif paling rendah terjadi pada hari Senin (12/10/2020) yakni sebesar 3.267 orang.

TanggalTotal Kasus Covid-19 NasionalKasus Harian Covid-19
10 Oktober328.9524.294
11 Oktober333.4494.497
12 Oktober336.7163.267
13 Oktober340.6223.906
14 Oktober344.7494.127
15 Oktober349.1604.411
16 Oktober353.4614.301
17 Oktober357.7624.301
18 Oktober361.8674.105
19 Oktober365.2403.373
20 Oktober368.8423.602
21 Oktober373.1094.267
22 Oktober377.5414.432
23 Oktober381.9104.369
Rata-rata penambahan kasus harian4.089

Sumber: Satgas Penanganan Covid-19, diolah.

Positivity Rate Menurun

Pada hari ini, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 4.070 kasus baru konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) sehingga totalnya menjadi 385.980 orang.

Berdasarkan laporan harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, pada hari ini kasus sembuh bertambah 4.119 orang sehingga totalnya menjadi 309.219 orang. Pada saat yang sama, jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 128 orang sehingga totalnya menjadi 13.205 orang.

Pada saat yang sama, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan adanya penurunan tingkat kasus positif atau positivity rate virus Corona. Secara umum, rasio itu terus mengalami penurunan sejak awal Oktober 2020.

Pada hari ini, Sabtu (24/10/2020), positivity rate Covid-19 nasional turun menjadi 14,2 persen. Kemarin, tingkat kasus positif Corona itu masih mencapai 14,3 persen.

Positivity rate nasional itu bertahan cukup lama. Berdasarkan catatan Bisnis, tingkat kasus positif 14,3 persen terjadi sejak 14 Oktober 2020.

Pada 12 Oktober 2020, positivity rate nasional bahkan masih mencapai 14,4 persen. Rasio ini sempat mencapai 14,5 persen yakni sejak 4 Oktober 2020 dan bertahan hingga 8 Oktober 2020.

Dengan begitu, peningkatan kasus positif Covid-19 nasional cenderung melandai pada dibandingkan awal Oktober 2020.

Kendati begitu, rasio kasus positif Corona di Indonesia ini masih jauh di atas standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Internasional atau WHO yakni sebesar 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper