Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Jong Un Lebih Pilih Trump Dibanding Biden

Dukungan ini menyusul dinamika hubungan Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang telah mengalami banyak perubahan dimulai dari hubungan yang panas, hingga saat ini dimana mereka saling mengirim “surat cinta”. 
Kim Jong un dan Trump/Reuters
Kim Jong un dan Trump/Reuters

Bisnis.com, Jakarta – Pemimpin Korea Utara yaitu Kim Jong Un yang memiliki hubungan baik dengan Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump mengisyaratkan akan mendukung masa kepresidenan Trump, apabila dia terpilih pada pemilihan tanggal 3 November.

Dukungan ini menyusul dinamika hubungan Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang telah mengalami banyak perubahan dimulai dari hubungan yang panas, hingga saat ini dimana mereka saling mengirim “surat cinta”. 

Meskipun pembicaraan antara kedua pemimpin berujung buntu sebelumnya, Trump memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Kim dan telah berjanji untuk membuat kesepakatan dengan Korea Utara "secepatnya" jika dia memenangkan masa jabatan kedua pada 3 November.

Tetapi jika Biden, mantan wakil presiden dari Partai Demokrat yang terpilih pada pemilihan presiden berikutnya, Kim akan mengambil pendekatan yang sangat berbeda, menurut para analis dan pejabat.

Pyongyang membenci Biden karena perannya dalam pemerintahan Obama, yang mengadopsi kebijakan "strategic patience", dimana Biden menolak untuk terlibat dengan Korea Utara secara langsung kecuali jika Korea Utara menawarkan konsesi terlebih dahulu, atau sampai rezim itu runtuh dari dalam.

Kantor berita resmi Korea Utara bahkan kerap mencela Biden dalam artikelnya. Mereka juga mengadaptasi salah satu penghinaan yang disukai Trump untuk saingannya, "Sleepy Joe".

Biden menuduh Trump "memberanikan" pemimpin Korea Utara itu dan mengatakan dia tidak akan bertemu dengan Kim tanpa prasyarat.

"Tidak akan ada surat cinta dalam pemerintahan Biden," ujar Biden mengacu pada hubungan diplomatik Trump-Kim seperti dikutip dari channelnewsasia.com.

Tetapi Biden juga mengindikasikan dia bersedia untuk bertemu dengan Kim, terkait pembahasan semenanjung Korea sebagai "zona bebas nuklir".

Andrei Lankov, profesor di Universitas Kookmin di Seoul mengatakan Pyongyang akan mengharapkan masa jabatan Trump kedua.

Pasanyal di bawah kepresidenan Joe Biden, hubungan AS dan Korut akan mengalami kebuntuan kembali. Sedangkan, Jika Donald Trump terpilih kembali, mereka akan bersikap baik untuk sementara waktu dengan harapan mereka bisa mendapatkan beberapa konsesi darinya.

Perang kata-kata yang berapi-api antara Kim dan Trump meningkatkan ketegangan dan ketakutan akan konflik pada tahun 2017. Tetapi pemulihan hubungan diplomatik yang cepat terjadi, dengan Trump menjadi presiden AS pertama yang bertemu dengan seorang pemimpin Korea Utara pada KTT Singapura pada Juni 2018.

Kedua pemimpin bertemu dua kali lagi, dan Trump berulang kali menyatakan persahabatan mereka, meskipun negosiasi nuklir tetap menemui jalan buntu. Pyongyang juga terus mengembangkan dan memajukan persenjataannya, bahkan menampilkan serangkaian senjata baru seperti rudal balistik antarbenua baru yang besar pada parade militer bulan ini yang menandai ulang tahun ke-75 partai yang berkuasa.

Chung Min Lee, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, memuji Trump atas upayanya untuk bertemu Kim, tetapi, katanya Trump terpaku dengan anggapan bahwa Kim Jong Un ingin meningkatkan citra Trump di dalam negeri Korea Utara sebagai presiden AS yang membawa perdamaian kepada rakyat Korea.

Pyongyang akan mengikuti pemilihan Presiden di AS dengan cermat, kata para analis. Bukan tidak mungkin, jika Biden mengambil alih Gedung Putih, awal 2021 akan menjadi "waktu yang masuk akal Korea Utara akan meluncurkan rudal balistiknya," menurut Ankit Panda dari Carnegie Endowment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper