Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Jengkel, Demo Tolak UU Ciptaker Picu Kenaikan Kasus Covid-19

Berdasarkan data yang diterima Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, hampir 10 persen peserta Demo Tolak UU Cipta Kerja yang ditangkap terkonfirmasi kasus positif Covid-19.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan merasa jengkel terhadap aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang berlangsung dua pekan terakhir di sejumlah wilayah di Tanah Air.

Lantaran, Luhut membeberkan, aksi demonstrasi itu telah memicu peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional pada akhir Oktober 2020 ini.

“Hari ini terjadi perubahan yang saya sangat tidak suka sebenarnya tetapi ya itu take of flight akibat demontrasi mulai dua minggu yang lalu sekarang sudah kelihatan naik lagi Covid-19 itu,” kata Luhut saat memberi pengarahan dan sosialisasi terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja di Lemhannas yang diunggah lewat akun youtube Lemhannas RI pada Jumat (23/10/2020).

Berdasarkan data yang diterimanya, Luhut mengatakan hampir 10 persen peserta yang ditangkap saat aksi unjuk rasa tersebut terkonfirmasi kasus positif Covid-19. Angka itu, menurut dia, membuat tren penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 nasional tidak lagi relatif stabil.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengemukakan sampai saat ini Kepolisian telah mengamankan 1.548 pelajar yang melakukan aksi penolakan tersebut di seluruh Indonesia.

Dia menjelaskan pelajar tersebut diamankan dari peristiwa aksi di beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Semarang, Jogja, Malang, Surabaya.

Kemudian dari di Medan, Lampung, Makassar, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Jambi, Kepulauan Riau, Aceh dan Sumatera Barat. "Sampai saat ini total ada 1.548 pelajar yang telah ditangkap di semua Polda," kata Argo, Jumat (9/10/22020).

Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan belum ada tanda-tanda kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah ibu kota setelah adanya aksi demontrasi penolakan UU Cipta Kerja selama dua pekan terakhir.

“Sampai hari ini belum ada tanda-tanda peningkatan justru yang terjadi kecendrungannya menurun kita bersyukur angka di nasional kasus aktif atau positif juga menurun,” kata Ariza kepada awak media pada Jumat (23/10/2020).

Sejak PSBB transisi 5 Juni 2020 lalu, dia mengatakan, memang terjadi peningkatan kasus konfirmasi positif yang cukup signifikan. Hanya saja, pada akhir September 2020 sampai 9 Oktober 2020 grafik Covid-19 sudah mulai mendatar secara konsisten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper