Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pastikan Vaksin Covid-19 Aman Sebelum Didistribusikan

Ketua KPC-PEN dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat tak khawatir dengan pemberian vaksin karena telah dipersiapkan dengan sangat hati-hati.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peluncuran Gelar Buah Nusantara 2020 di Jakarta, Senin (10/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peluncuran Gelar Buah Nusantara 2020 di Jakarta, Senin (10/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah, melalui Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) memastikan vaksin aman sebelum diberikan ke masyarakat.

Hal itu ditegaskan pemerintah lantaran baru-baru ini tersebar kabar dan anggapan yang meragukan keamanan vaksin Covid-19 yang tengah diproduksi.

Ketua KPC-PEN dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sebelum dilakukan distribusi dan penyuntikkan, vaksin harus sudah lolos uji klinis tahap III.

“Itu untuk menentukan boleh atau tidaknya diberikan kepada masyarakat. Kemudian, seluruh hasil uji harus masuk ke BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan]. Setelah itu baru BPOM baru bisa memberikan izin edar,” ungkap Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (22/10/2020).

Adapun, untuk daerah yang akan mendapatkan vaksin paling awal adalah daerah dengan tingkat penularan tertinggi yaitu Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan serta tiga daerah khusus yakni Aceh, Papua, dan Papua Barat.

“Nanti akan dievaluasi dan terkait dengan efektivitasnya. Sambil menunggu roadmap, ketersediaan vaksin dan persetujuan dari BPOM, yang paling efektif untuk mencegah adalah dengan tetap menggunakan masker,” imbau Airlangga.

Sementara itu, terkait dengan adanya kabar bahwa November vaksin sudah mulai disuntikkan, Airlangga menjelaskan bahwa November nanti masih masuk dalam jadwal persiapan, termasuk untuk mendapatkan sertifikasi dai BPOM.

“Untuk timing tidak ada yang bisa menentukan kapan. Proses uji klinis itu baru Desember selesai yang di Bandung, setelah itu harus ada perizinan dan lihat fasilitasnya apakah yang didapat hanya bahan atau vaksin jadi dari Sinovac dan Sinopharm. Distribusinya nanti tergantung kepada hasil perizinan dari BPOM,” tegasnya.

Airlangga mengatakan agar masyarakat tidak khawatir dengan pemberian vaksin karena penelitian dan uji klinis dilakukan dengan sangat hati-hati dan mengutamakan keselamatan jiwa manusia.

“Keselamatan manusia itu hukum tertinggi,” tegasnya.

Sebelumnya, diberitakan seorang relawan vaksin di Brasil meninggal dunia, dengan kasus ini Pemerintah Brasil membatalkan sejumlah pembelian beratus-ratus juga dosis vaksin. Hal ini juga sempat meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat di seluruh dunia pada vaksin yang tengah dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper