Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Dorong Negara Asean Atasi Kesenjangan Digital di Tengah Pandemi

ADB menekankan lima bidang kebijakan penting yang dapat mendukung perekonomian negara berkembang di Asia Tenggara, sejalan dengan kembalinya negara-negara tersebut ke pertumbuhan berkelanjutan. Berikut rinciannya.
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa mendorong negara-negara di Asia Tenggara untuk memperluas investasi pada infrastruktur digital dan memastikan akses yang adil ke teknologi seiring dengan upaya pemulihan dari pandemi Covid-19).

“Kita harus mengatasi kesenjangan digital dan meningkatkan investasi di infrastruktur digital, dengan membangun lebih banyak lagi jaringan pita lebar dengan kualitas yang lebih tinggi, serta memastikan akses dan cakupan internet dengan harga terjangkau,” kata dalam acara Simposium Pembangunan Asia Tenggara, Rabu (21/10/2020).

Masatgusu menyampaikan, langkah-langkah perluasan infrastruktur digital juga dapat dilakukan dengan meningkatkan akses ke layanan sosial dasar, seperti kesehatan dan pendidikan, serta akses ke layanan keuangan.

"Investasi semacam itu akan membuat negara-negara lebih siap untuk mengatasi ketimpangan pendapatan dan disparitas peluang akibat pandemi," jelasnya.

Masatsugu menekankan lima bidang kebijakan penting yang dapat mendukung perekonomian negara berkembang di Asia Tenggara, sejalan dengan kembalinya negara-negara tersebut ke pertumbuhan berkelanjutan.

Pertama, yaitu mengatasi disparitas regional dan memastikan akses yang lebih adil ke teknologi, termasuk perluasan investasi pada infrastruktur digital untuk mengatasi kesenjangan digital, sambil meningkatkan keamanan siber.

Kedua, memfasilitasi pemulihan yang hijau dan berdaya tahan dengan mendorong investasi yang menggerakan kegiatan perekonomian menuju praktik-praktik rendah karbon dan berdaya tahan.

Ketiga, memperkuat kerja sama dan integrasi regional dengan meningkatkan konektivitas digital lintas batas negara, sistem pabean elektronik (e-customs), dan sistem pelacakan kargo elektronik.

Keempat, memperdalam kapasitas kelembagaan untuk memobilisasi sumber daya domestik guna membiayai layanan publik, sembari memastikan keberlanjutan utang.

Kelima, menginkubasi, mengembangkan, dan mengumpulkan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan kewirausahaan dan teknologi, yang didukung oleh ekosistem keuangan, akademis, dan dunia usaha yang disatukan guna membantu menyiapkan pertumbuhan berbasis teknologi.

Adapun, Simposium Pembangunan Asia Tenggara tersebut hadir untuk memberikan beragam perspektif terbaru kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan lain tentang sejumlah persoalan pembangunan yang sangat penting.

Sejalan dengan upaya negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk merespons Covid-19, simposium pertama ini berfokus untuk memberikan dukungan pengetahuan dalam penanganan dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi.

Acara virtual yang diadakan hari ini (21/10/2020) dihadiri oleh sebanyak 1.700 pejabat tinggi pemerintah, perwakilan sektor swasta, serta pemangku kepentingan lain dari 57 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper