Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) bergerak maju dengan menjual lebih banyak peralatan militer canggih termasuk drone seri terbaru ke Taiwan setelah Beijing meningkatkan tekanan terhadap negara pulau yang diklaim sebagai miliknya tersebut.
Para pejabat AS mengatakan kepada Kongres bahwa pemerintahan Trump berencana untuk menjual drone MQ-9 dan sistem rudal pertahanan pantai ke Taipei, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (14/10/2020). Penjualan itu langsung mendapat teguran dari China.
Salah satu dari delapan sumber mengatakan bahwa total penjualan senjata itu bernilai sekitar US$5 miliar. Biasanya, angka penjualan itu meliputi biaya latihan militer dengan Amerika Serikat.
Pada September lalu sebanyak tujuh sistem persenjataan utama juga dilaporkan tengah diproses untuk didatangkan dari AS seiring langkah pemerintahan Trump meningkatkan tekanan pada China. Tindakan itu diambil pada minggu-minggu terakhir kampanye untuk pemilihan presiden pada 3 November.
Pemberitahuan pendahuluan kepada Kongres untuk penjualan drone MQ-9 buatan General Atomics itu adalah yang pertama sejak pemerintahan Presiden Donald Trump bergerak maju dengan rencananya untuk menjual lebih banyak drone ke negara lain.
Penjualan itu dilakukan dengan menafsirkan kembali perjanjian kontrol senjata internasional yang disebut Rezim Kontrol Teknologi Rudal (MTCR).
Baca Juga
Pemberitahuan ke Kongres lainnya kemarin adalah untuk rudal anti-kapal Harpoon berbasis darat, yang dibuat oleh Boeing.
Peralatan militer itu digunakan untuk rudal jelajah pertahanan pantai.
Salah satu sumber mengatakan sekitar 100 rudal jelajah itu akan menelan biaya sekitar US$2 miliar. Akan tetapi perwakilan untuk Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas rencana tersebut.
Sedangkan, sumber pemerintah Taiwan mengakui bahwa "Taiwan memiliki lima sistem senjata yang sedang menjalani proses pembelian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel