Bisnis.com, JAKARTA – Rencana Didi Chuxing mencatatkan rekor sebagai perusahaan transportasi daring pertama di Asia yang melantai di bursa tampaknya akan terusik. Adalah Dida Chuxing, rival senegara mereka, yang tampaknya akan mendahului Didi untuk meraih gelar prestisius tersebut.
Tercatat sebagai startup yang didanai perusahaan macam JD.com, Trip.com, dan perusahaan kendaraan listrik Nio, Dida dikabarkan telah merampungkan tahap awal persiapan Initial Public Offering (IPO) mereka di bursa Hong Kong pada Jumat (9/10/2020).
Nikkei Asian Review menyebut perusahaan tersebut menargetkan pendanaan sekitar US$300 miliar-US$500 miliar. Perusahaan telah menunjuk Haitong International dan Nomura sebagai underwriter.
Analis EqualOcean Feng Linyan tidak kaget dengan agresivitas Dida. Dia lantas memandang Didi tidak akan tinggal diam dan akan terpengaruh untuk lebih serius merealisasikan target IPO mereka.
“Saya punya firasat bahwa sebagian besar perusahaan transportasi daring punya arah mempersiapkan diri untuk IPO,” tutur Linyan kepada Nikkei Asian Review, Jumat (9/10).
Didi sebenarnya sempat dikabarkan bakal go public pada akhir tahun ini di bursa Hong Kong, dengan valuasi lebih dari US$80 miliar. Namun, masih belum ada kabar lanjutan tentang perkembangan rencana ini.