Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ada Isolasi, Argentina Tertinggi Positif Covid-19 di Dunia

Argentina terpaksa melonggarkan pembatasan guna membantu membangkitkan ekonomi yang sudah dalam resesi selama dua tahun dan karena tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Petugas pembersih menggunakan desinfektan di pintu masuk kereta bawah tanah saat warga mengantre untuk memasuki pusat transfer Constitucion, salah satu yang terpenting di kota, sebagai langkah menanggulangi penyebaran virus COVID-19 di Buenos Aires, Argentina, Kamis (19/3/2020)./Antara-Reuters-Matias Baglietto
Petugas pembersih menggunakan desinfektan di pintu masuk kereta bawah tanah saat warga mengantre untuk memasuki pusat transfer Constitucion, salah satu yang terpenting di kota, sebagai langkah menanggulangi penyebaran virus COVID-19 di Buenos Aires, Argentina, Kamis (19/3/2020)./Antara-Reuters-Matias Baglietto

Bisnis.com, BUENOS AIRES - Rendahnya tingkat pengujian dan lemahnya aturan soal isolasi bagi penderita Covid-19 membuat Argentina mencatatkan kasus positif tertinggi di dunia.

Kalangan medis di Argentina menyebutkan rendahnya tingkat pengujian dan pembatasan Covid-19 yang lemah mendorong tingginya tingkat positif Covid-19.

Angka kasus positif melonjak dari sekitar 40 persen pada Agustus menjadi 60 persen pekan lalu. Demikian hitungan Reuters yang menggunakan data Kementerian Kesehatan seperti dikutip Antara, Selasa (6/10/2020).

"Ada isolasi? Tidak ada. Ada [cukup] tes? Tidak ada," kata Carlos Kambourian, dokter anak di Kota Buenos Aires kepada Reuters.

Argentina melaporkan tingkat positif Covid-19 tertinggi di dunia, menurut Our World In Data, dengan hampir 6 dari 10 orang yang  menularkan infeksi.

Kasus terkonfirmasi Covid-19 Argentina mencapai 800.000 pada Senin (5/10/2020), dengan rata-rata sekitar 12.500 infeksi setiap harinya.

Negara tersebut, yang mulai tegas melawan virus Corona, mencatat 20.000 lebih kematian pekan lalu.

Angka tes di Argentina sangat mencolok kurangnya jika dibandingkan dengan wilayah lain.

Sebagai perbandingan, Negara Bagian New York yang berpenduduk 20 juta, kurang dari separuh penduduk Argentina yang berjumlah 45 juta, melakukan 100.000 tes setiap hari, empat kali lipat dari jumlah di Argentina. Di Negara Bagian New York tingkat positif Covid-19 berada tipis di atas 1 persen.

Mulanya, Pemerintah Argentina menuai pujian karena penguncian awal yang ketat sejak 20 Maret.

Namun, sejak saat itu, Argentina terpaksa melonggarkan pembatasan guna membantu membangkitkan ekonomi yang sudah dalam resesi selama dua tahun dan karena tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran.

Menurut Kambourin, hanya ada sedikit cara untuk memperkuat layanan kesehatan. "Tentunya strategi untuk menghentikan jenis pandemi ini tidak diterapkan," katanya.

Sumber dari Kementerian Kesehatan Argentina mengklaim bahwa banyaknya jumlah tes positif Covid-19 merupakan hasil dari program "DetectAr", dengan pengujian berfokus pada kontak dari mereka yang diketahui terinfeksi. Pemerintah berjanji akan menambah kapasitas pengujian Covid-19.

Argentina memiliki kasus Covid-19 tertinggi ke delapan di dunia dan saat ini masuk lima besar untuk rata-rata kasus baru dan kematian harian.

Sementara itu, Amerika Latin menjadi kawasan paling terguncang di dunia dalam hal kasus maupun kematian Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper