Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenaga Medis Keluhkan Kekurangan Obat dan Alat Tindakan

Kan goal-nya menurunkan infeksi dan kematian. Jadi kalau kita tenaga medisnya sudah siap tapi obat dan alatnya tidak ada, kan, akan mengganggu pelayanan
Ilustrasi-Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernapasan di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020)./Antara
Ilustrasi-Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernapasan di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun bekerja hingga melewati batas jam kerja, para tenaga medis tetap rela melayani pasien Covid-19. Namun, kekurangan ketersediaan obat-obatan dan alat untuk tindakan menjadi masalah.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengatakan hingga saat ini tak ada tenaga medis, baik dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, relawan, dan seluruh yang berkaitan dengan pelayanan Covid-19 yang mengeluhkan pekerjaannya.

"Mohon Pak, kadang obatnya kosong, yang terkait dengan medis," ujar Slamet.

Sementara kalau mengeluh capek, mereka tidak pernah. Mereka bekerja sesuai dengan pedoman Kemenkes, mendiagnosa suspek, probabel, semua berpedoman pada aturan Kemenkes.

"
“Mereka itu semua memutuskan jadi dokter, jadi tenaga kesehatan itu artinya semangat kemanusiaannya tinggi. Banyak dari mereka yang rela bekerja lewat waktu lebih dari 8 jam, tidak ada yang mengeluh,” ungkap Slamet dalam konferensi pers, Senin (5/10/2020)."

Slamet menjelaskan banyak relawan yang sudah selesai masa kerja satu bulan langsung memperpanjang agar tetap bisa melayani pasien Covid-19.

"Mereka yang dilarang oleh pasangnnya pun kadang tetap berangkat ke rumah sakit," tambah Slamet.

Slamet menambahkan bahwa yang menjadi harapan para tenaga medis adalah terkait logistik. Pengobatan harus mencukupi, termasuk vitamin sampai ventilator bagi pasien Covid-19.

“Kan goal-nya menurunkan infeksi dan kematian. Jadi kalau kita tenaga medisnya sudah siap tapi obat dan alatnya tidak ada, kan, akan mengganggu pelayanan,” ujar Slamet.

Selain itu, demi memutus rantai penyebaran Covid-19, diharapkan masyarakat sadar betul untuk patuh dan disiplin melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

“Kami tenaga medis akan tetap semangat melayani. Tapi pemerintah, masyarakat dari semua lapisan harus bersama berupaya menurunkan angka penularan dan kematian, sambil menunggu vaksin yang diharapkan sudah ada akhir tahun ini atau awal tahun depan,” imbuh Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper