Bisnis.com, JAKARTA – Hanya 2 hari menjelang debat calon presiden AS, Donald Trump kembali diserang berita negatif. Investigasi New York Times menemukan pebisnis yang sekarang menjadi petahana Presiden AS itu kerap menghindari pajak.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Minggu (27/9/2020), New York Times menuliskan Trump hanya membayar Pajak Penghasilan (PPh) sebesar US$750 pada 2016 dan 2017. Selama 15 tahun sebelumnya, secara total dia hanya membayar pajak selama 5 tahun.
Dalam laporan pajaknya, disebutkan Trump selalu mengalami kerugian bisnis yang lebih besar ketimbang pendapatan yang diperolehnya. Hal ini berbanding terbalik dengan imej yang digunakannya di hadapan publik, yakni seorang pebisnis sukses yang memiliki banyak lini usaha dengan pendapatan jutaan dolar AS per tahun.
Laporan New York Times juga menyebutkan Trump menikmati gaya hidup mewah seperti dalam hal tempat tinggal, pesawat, hingga penataan rambut seharga US$70.000 untuk tampil di televisi.
Di sisi lain, kondisi keuangan Trump disebut sedang limbung karena ada utang bernilai ratusan juta dolar AS yang akan segera jatuh tempo. Utang-utang ini dijamin sendiri olehnya.
Selain itu, Internal Revenue Service (IRS), otoritas pajak AS, sedang mengawasi ketat Trump dan perusahaan-perusahaannya. Hubungan keduanya memang tidak akrab.