Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandingkan Penanganan Covid-19 di China, Luhut Sebut Cost Demokrasi RI Mahal

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), total kasus Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari 30 juta per 18 September 2020.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam Digital Launch of Indonesia's Multi-Stakeholder Action Plan, Rabu (22/4/2020). Istimewa/ Humas Kemenko Marves
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam Digital Launch of Indonesia's Multi-Stakeholder Action Plan, Rabu (22/4/2020). Istimewa/ Humas Kemenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut China tergolong cepat dalam menangani pandemi Covid-19.

Luhut mengatakan salah satu kunci keberhasilan penanganan pandemi di negara tirai bambu itu karena faktor kedisiplinan.

"Jadi sistem dia mungkin cocok buat mereka untuk begitu," kata Luhut dalam kuliah umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, dikutip dari Tempo.co, Sabtu (19/9/2020).

Dia mengemukakan China menerapkan sistem pemerintahan yang sentralistik sedangkan Indonesia menerapkan demokrasi. Luhut juga membandingkan masalah kedisiplinan di Tanah Air lewat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Nah sistem demokrasi kita ini kadang-kadang cost-nya juga mahal, kita juga perlu hati-hati melihat ini, kedisiplinan kita," kata dia.

Luhut juga menyebut kadang-kadang masih ada yang suka melihat orang lain menderita di tengah kondisi sulit saat ini. Caranya dengan menyebarkan berita-berita yang tidak benar.

Sayangnya, dia tidak menjelaskan lebih lanjut penilaiannya mengenai kedisiplinan di Indonesia yang lebih susah diimplementasikan karena sistem demokrasi, atau tidak.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), total kasus Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari 30 juta per 18 September 2020. Indonesia berada di urutan ke-23 terbanyak dengan lebih dari 232.000 kasus per Jumat (18/9/2020).

Sebaliknya, posisi China semakin menurun. Negara Tirai Bambu ini saat ini berada di posisi ke-39 dengan total kasus 90.000, kurang dari setengah kasus di Indonesia. Tapi sejumlah pihak banyak meragukan klaim data Covid-19 tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper