Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faskes di Jakarta Terancam Kolaps? Ini Data Terbaru Satgas Covid-19

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan tujuh dari 67 rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota melaporkan bahwa ruang ICU dan isolasi penuh 100 persen. Kemudian 46 dari 67 rumah sakit rujukan atau 68,8 persen terisi lebih dari 60 persen.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan bahwa kapasitas rumah sakit di Jakarta sudah di atas rata-rata ideal. Hal itu memperkuat data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menyampaikan fasilitas kesehatan di Ibu Kota terancam kolaps karena pasien positif corona membeludak. 

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan tujuh dari 67 rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota melaporkan bahwa ruang ICU dan isolasi penuh 100 persen. Kemudian 46 dari 67 rumah sakit rujukan atau 68,8 persen terisi lebih dari 60 persen.

Menurut Wiku, hanya 20,9 persen rumah sakit rujukan dengan kondisi ideal atau tingkat keterisian kurang dari 60 persen. Pada saat yang sama rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menyisakan 1.100 tempat tidur atau 40,74 persen dari total kapasitas.

“Selain itu kami perlu sampaikan bahwa di fasilitas Kemayoran tersebut, pemerintah membuat flat isolasi mandiri dengan kapasitas total 4.800 kamar,” kata Wiku, Kamis (10/9/2020).

Wiku menjelaskan flat isolasi mandiri digunakan untuk orang tanpa gejala (OTG) yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan isolasi mandiri. “Dan untuk itu perlu ada surat rekomendasi dari puskesmas atau kelurahan setempat sehingga bisa dirawat di flat isolasi mandiri Kemayoran,” tambah Wiku.

Adapun salah satu alasan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mencabut masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan memberlakukan kembali pengetatan PSBB adalah ketersediaan fasilitas kesehatan.

Kapasitas keterpakaian tempat tidur di Ibu Kota diprediksi bakal penuh pada 17 September 2020 apabila tidak melakukan pengendalian secara ekstrem. Apalagi ambang batas kapasitas rumah sakit untuk ruang isolasi dan ICU sudah melampaui angka batas aman. Akibatnya, fasilitas kesehatan (Faskes) DKI Jakarta terancam kolaps.

“Bila situasi ini berjalan terus data yang kita miliki bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh dan sesudah itu tidak bisa menampung pasien Covid-19 lagi dan ini waktunya tinggal sedikit,” kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota pada Rabu (9/9/2020).

Sementara itu, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) memastikan dana pemerintah cukup untuk menambah kapasitas tempat tidur RS untuk perawatan pasien Covid-19.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah akan memastikan bahwa tidak akan ada keterbatasan kapasitas fasilitas dan layanan kesehatan, baik dari rumah sakit maupun dari rumah sakit darurat.

Sayangnya, Airlangga tak menyebutkan jelasnya berapa ketersediaan dana yang ada. Hal ini merespons tingginya lonjakan kasus yang ada di Indonesia yang sudah menembuh 203.000 per Rabu (9/9/2020).

Dia menyebutkan penanganan Covid-19 di Indonesia yang secara keseluruhan tercatat pasien sembuh sudah 71,5 persen, fatality rate 4,1 persen. Sementara itu, khusus di DKI Jakarta yang sembuh sudah 75,2 persen.

Oleh karena itu, Tim PC-PEN bakal terus mendorong penanganan Covid-19 sambil menggerakkan perekonomian.

“Kegiatan produktif juga didorong tetap berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong kegiatan kampanye menjaga jarak, menghindari kerumunan, yang akan sangat relevan pada kegiatan pilkada ke depan,” kata Airlangga, Kamis (10/9/2020).

Kemudian, untuk pekerja di kantor pemerintah tetap berjalan sesuai dengan peraturan yang diterbitkan MenPANRB untuk WFH dan WFO, yang nanti persentasenya akan ditentukan dan pemerintah akan menggelar operasi yustisi untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

Adapun, terkait dengan ketersediaan obat baik di RS atau untuk isolasi mandiri, pemerintah sudah juga sudah memproduksi obat antivirus dengan perkiraan pekan depan bisa bertambah kapasitasnya sebanyak 480.000 untuk obat seberti Amiflu dan Oceltamivir.

“Terkait dengan Favipiravir, ini patennya sudah lepas sehingga akan diproduksi oleh Kimia Farma,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper