Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilmuwan Meragukan Hasil Studi Vaksin Covid-19 Rusia

Lembaga Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang mengembangkan vaksin Corona mengatakan tidak ada kesalahan dalam penelitian tersebut.
Seorang ilmuwan menunjukkan sampel vaksin untuk melawan penyakit virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020). Foto dibuat 6 Agustus 2020./Antara/REUTERS/HO-The Russian Direct Investment Fund (RDIF)/
Seorang ilmuwan menunjukkan sampel vaksin untuk melawan penyakit virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020). Foto dibuat 6 Agustus 2020./Antara/REUTERS/HO-The Russian Direct Investment Fund (RDIF)/

Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok ilmuwan internasional mempertanyakan hasil dari studi vaksin virus Corona di Rusia yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet. Para ilmuwan mengatakan bahwa beberapa temuan tampaknya mustahil.

Para peneliti menandai keprihatinan atas tingkat antibodi yang tampaknya identik di sejumlah peserta studi yang diinokulasi dengan vaksin eksperimental. Pola ini dan pola lain dalam data menyajikan "beberapa poin perhatian yang berbeda," menurut surat terbuka yang ditulis oleh profesor Universitas Temple Enrico Bucci dan ditandatangani oleh lebih dari selusin ilmuwan lain seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/9/2020).

Lancet mempublikasikan hasil uji coba tahap awal vaksin Corona dari Rusia pada pekan lalu, menawarkan pandangan pertama pada studi Rusia untuk diperiksa oleh para ahli dari luar.

Tindakan pemerintah menyetujui suntikan untuk digunakan berdasarkan hasil awal telah menarik banyak keraguan, karena vaksin biasanya tidak diberikan sebelum penilaian yang luas atas kemanjuran dan keamanannya. 

"Kami telah membagikan surat itu langsung dengan penulis dan mendorong mereka untuk terlibat dalam diskusi ilmiah," kata jurnal itu dalam sebuah pernyataan.

Lembaga Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang mengembangkan vaksin tersebut, mengatakan kepada portal berita Meduza bahwa tidak ada kesalahan dalam penelitian tersebut.

"Jika dewan editorial Lancet meminta klarifikasi, kami siap menjawab," kata Wakil Direktur Denis Logunov kepada Meduza, menambahkan bahwa dia tidak berencana untuk menjawab para ilmuwan di balik surat terbuka tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper