Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Akan Buat Peta Sebaran Pencemaran Laut oleh Mikroplastik

Sedikitnya 8 juta ton sampah plastik diperkirakan dibuang ke laut setiap tahun, beberapa di antaranya terurai menjadi mikroplastik.
Pencemaran laut di Filipina./Reuters-Erik de Castro
Pencemaran laut di Filipina./Reuters-Erik de Castro

Bisnis.com, TOKYO — Pemerintah Jepang akan membuat peta yang menunjukkan kondisi pencemaran mikroplastik laut global saat ini dengan kerja sama dari anggota lain dari Kelompok 20 ekonomi utama.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Sabtu (5/9/2020) mengatakan bahwa pemerintah berharap peta tersebut, yang juga akan menunjukkan dari mana sampah berasal, akan membantu negara-negara memperkuat upaya mereka untuk mengurangi pencemaran plastik di laut.

Rencana tersebut seperti dikutip dari kyodonews.net merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai tahun lalu di KTT G-20 di Osaka untuk mengurangi polusi tambahan dari sampah plastik laut hingga nol pada tahun 2050.

Peta tersebut akan menggunakan warna berbeda untuk menunjukkan tingkat polusi dari mikroplastik—serpihan plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang dapat menumpuk di dalam tubuh ikan, menjadikannya beracun bagi manusia.

Jepang akan meminta pemerintah lain untuk menyerahkan data terkait ketika menjadi tuan rumah acara daring G-20 pada Senin untuk membahas sampah plastik laut, serta pada konferensi menteri lingkungan mereka akhir bulan ini.

Sedikitnya 8 juta ton sampah plastik diperkirakan dibuang ke laut setiap tahun, beberapa di antaranya terurai menjadi mikroplastik.

"Penting bagi setiap negara untuk membatasi penggunaan plastik untuk mencegah polusi lebih lanjut," kata Atsuhiko Isobe, seorang profesor di Universitas Kyushu yang bertanggung jawab untuk menggambar peta.

G-20 terdiri atas Argentina, Australia, Brasil, Inggris, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper