Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Erick Thohir, PB IDI: 100 Dokter Gugur, Pemerintah Harap Ikut Verifikasi

Ketua Umum PB IDI Daeng Mohammad Faqih meminta agar pemerintah turun langsung untuk melakukan kajian di lapangan mengenai kondisi yang dihadapi para tenaga kesehatan.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui pekerja penerima subsidi gaji di Istana Merdeka, Jakarta (27/8/2020) - Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui pekerja penerima subsidi gaji di Istana Merdeka, Jakarta (27/8/2020) - Youtube Sekretariat Presiden.

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah asosiasi tenaga kesehatan melakukan pertemuan dengan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Dalam pertemuan tersebut sejumlah hal turut dibahas, mulai dari program vaksinasi nasional hingga kondisi para tenaga kesehatan di lapangan, termasuk gugurnya ratusan dokter dan perawat akibat terpapar virus Covid-19.

Ketua Umum PB IDI Daeng Mohammad Faqih meminta agar pemerintah turun langsung untuk melakukan kajian di lapangan mengenai kondisi yang dihadapi para tenaga kesehatan.

“Penting bagi kami bagaimana mengkaji kasus kematian petugas kesehatan, tanpa kita saling menyalahkan tapi ini untuk perbaikan ke depannya. Kami akan berterima kasih kalau ada verifikasi ke lapangan kira-kira penyebabnya apa [kematian dokter bisa tinggi],” tutur Daeng, Kamis (3/9/2020).

Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi bahan masukan bagi para pemangku kebijakan ke depannya. Di sisi lain, juga dapat menjadi bahan perbaikan bagi para tenaga kesehatan yang melaksanaan tugas di lapangan.

“Supaya ada perbaikan dan kasus-kasus kematian bisa dicegah dengann baik,” imbuh dia.

Erick mengatakan gugurnya 100 dokter serta sejumlah tenaga kesehatan lain menjadi momentum introspeksi diri dalam proses penanganan pandemi. Dia sekaligus berjanji akan memperbaiki protokol bagi tenaga kesehatan.

“Nanti kita diskusikan dulu di komite, ini bagaimana kita memperbaiki protokol dari dokter dan proteksi tenaga kesehatan,” kata Erick.

Selain akan memperbaiki protokol nakes, Erick menyebut salah satu yang akan diupayakan adalah percepatan pelatihan bagi tenaga perawat ahli untuk bertugas di ruang khusus seperti intensive care unit (ICU) dan critical care unit (CCU).

“Saat ini untuk perawat ahli ICU jumlahnya terbatas dan ahlinya terbatas, kebetulan kami dari BUMN punya 70 RS dan ada pusat pendidikannya jadi bisa mengupgrade perawat jadi ahli untuk menjaga ICU,” tuturnya.

Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah mengamini niat Erick tersebut. Dia menyatakan saat ini kondisi para perawat di lapangan mulai kelelahan dan kekurangan personel, terutama perawat khusus yang dapat menangani ICU.

“Maka kami mendorong terkait penyediaan tenaga-tenaga ahli yang harus kita modifikasi. Kalau udh didorong oleh BUMN dan RS BUMN harusnya bisa lebih cepat agar lebih cepat juga tersedia,”kata Harif.

Sementara itu, untuk program vaksinasi nasional, Erick menjanjikan 1,5 juta dokter dan perawat yang terlibat langsung dalam proses vaksinasi akan menjadi prioritas pertama penerima vaksin.

Dia mengatakan dokter dan perawat merupakan salah satu ujung tombak vaksinasi massal yang direncanakan bakal terlaksana awal tahun 2021 mendatang, sehingga mereka perlu lebih dulu mendapat perlindungan.

“Dokter dan perawat menjadi kekuatan kita, 1,5 juta ini harus disuntik duluan karena beliau-beliau ini yang terdepan, beliau ini para pahlawan. Kalau nanti bahan baku vaksin sudah bisa diproduksi, kita masukkan [mereka] dalam skala prioritas,” ujarnya.

Adapun, jumlah 1,5 juta dokter dan perawat merupakan estimasi personel kesehatan yang akan turun langsung dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Erick mengatakan jumlah tersebut masih terus dikonsolidasikan dengan IDI, PPNI, serta Ikatan Bidan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper