Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendikbud Luncurkan Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah 2020

GSMS sudah berlangsung selama empat tahun. Tahun ini pelaksanaannya terhalang Covid-19.
Poster Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah/Facebook-Kemendikbud
Poster Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah/Facebook-Kemendikbud

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah 2020. Program ini bakal berlangsung  di 16 kabupaten/kota.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan pembiayaan program ini menggunakan mekanisme Gotong Royong antara satuan pendidikan dengan pemerintah melalui pembagian APBN dan APBD.

Hilmar menjelaskan, GSMS sudah berlangsung selama empat tahun. Tahun ini pelaksanaannya cukup terhalang karena Covid-19.

“Gagasan dasarnya untuk mempertemukan seniman dengan siswa agar mendapatkan pengalaman tangan pertama tentang bagaimana berkreasi, merumuskan ide sampai eksekusi,” jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (2/9/2020).

Program tersebut dilaksanakan lantaran adanya keterbatasan guru kesenian di sekolah, dan banyak pula guru yang mengajar bukan dari bidang kesenian.

Selain itu, Hilmar menjelaskan, maksud dari program ini bukan untuk melatih agar anak khusus menjadi seniman, melainkan sebagai metode untuk pendidikan karakter atau untuk ekspresi diri dengan cara artistik.

“Kami sudah ada diskusi tapi belum ada putusan bahwa program ini mau diperluas karena menyangkut metode pendidikan karakter yang mau ditingkatkan oleh Kemendikbud,” ungkapnya.

Direktur Kesenian Kemendikbud Restugunawan menambahkan tahun ini jumlah peserta Program GSMS mengalami penurunan karena anggarannya terkena dampak dari refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Anggaran itu nantinya berbagi antara APBD dan APBN untuk membiayai honorarium para seniman dan pendampingnya. Untuk program tahun ini ada 210 seniman yang terlibat untuk sekitar 4.200-an siswa yang ikut program dari tingkat SD sampai SMA/SMK,” jelas Restu.

Dalam kondisi pandemi, program ini akan dilaksanakan dengan perpaduan luring dan daring.

Nantinya pelaksanaan belajar secara daring dikhususnya untuk wilayah yang masuk ke zona merah, oranye, dan kuning. Sementara yang luring bisa dilakukan di zona hijau.

“Nanti anak-anak juga akan melakukan presentasi. Pertunjukan atau pamerannya bisa daring, tapi ada beberapa yang bisa luring. Akhirnya anak-anak bisa pentas dalam bentuk yang lebih bersahabat dengan kondisi Covid-19,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper