Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Corona 2 September: Hanya 3 Provinsi yang Nihil Kasus Baru

Dari 34 provinsi di Indonesia hanya ada 3 provinsi yang tak memiliki penambahan kasus baru Covid-19 pada Rabu (2/9/2020).
Ilustrasi - Sampel darah yang terindikasi positif Virus Corona./Antara
Ilustrasi - Sampel darah yang terindikasi positif Virus Corona./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatatkan hanya ada tiga provinsi yang tidak melaporkan kasus baru harian pada Rabu (2/9/2020).

Ketiga provinsi yang tak memiliki tambahan atau nihil kasus baru Covid-19 adalah Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat.

Dari ketiga provinsi tersebut Bangka Belitung, dan Sulawesi Barat masing-masing mecatatkan satu kasus sembuh.

Adapun, secara keseluruhan di Indonesia tercatat ada tambahan kasus baru sebanyak 3.075 orang, sehingga total menjadi 180.646 orang.

Adpaun, kasus sembuh bertambah 1.914 orang menjadi 129.971 orang, sedangkan kasus meninggal bertambah 111 orang sehingga total menjadi 7.616 orang.

Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa kenaikan jumlah kasus disebabkan kembalinya tingginya aktivitas masyarakat.

“Bahwa memang pada sepekan terakhir Indonesia terjadi kenaikan kasus tinggi sekali 32,9 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Padahal tiga pekan belakangan hanya naik 4 persen, tiba-tiba di pekan terakhir naik tinggi,” kata Dewi, Rabu (2/9/2020).

Selanjutnya untuk persentase kesembuhan, trennya sejak Maret sampai Agustus mengalami peningkatan yang cukup baik.

“Kasus kesembuhan ini mulai cukup baik dari awal 3,84 persen, naik ke 9,79 persen menjadi sekarang 72,87 persen,” ujarnya.

Meskipun demikian, angka tersebut belum bisa dibilang menunjukkan perbaikan. Pasalnya, untuk seorang pasien bisa sembuh memakan waktu yang cukup lama, dari 2 pekan sampai 1 bulan.

“Kalau kita lihat satu kita PR-nya menjaga daya tahan tubuh, olahraga teratur dan istirahat cukup. Pelaksanaan kegiatan sosial seperti saat libur panjang juga perlu menjadi perhatian karena penularan tinggi terjadi ketika mobilitas juga tinggi,” jelas Dewi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper