Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didanai AS, AstraZeneca Mulai Uji Tahap Akhir Calon Vaksin Covid-19

Presiden AS Donald Trump mengatakan vaksin Covid-19 dapat tersedia sebelum pemilu presiden 3 November mendatang.
Ilustrasi - Seorang ilmuwan menunjukkan sampel vaksin untuk melawan penyakit  Covid-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020)./Antara-Reuters
Ilustrasi - Seorang ilmuwan menunjukkan sampel vaksin untuk melawan penyakit Covid-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - AstraZeneca, perusahaan farmasi, mulai mendaftarkan orang dewasa dalam uji coba calon vaksin Covid-19 tahap akhir. Uji coba vaksin itu melibatkan 30.000 partisipan dan didanai oleh Amerika Serikat.

Dalam pengumumannya, Senin (31/8/2020), partisipan nantinya akan menerima dua dosis vaksin eksperimental, yang disebut AZD1222, berjarak empat pekan, atau plasebo, menurut perusahaan.

Uji coba akan dilakukan di bawah program Operation Warp Speed pemerintah AS, yang bertujuan mempercepat pengembangan, produksi serta distribusi vaksin dan obat Covid-19.

Presiden AS Donald Trump mengatakan vaksin Covid-19 dapat tersedia sebelum pemilu presiden 3 November mendatang, jauh lebih cepat dari yang diantisipasi oleh para pakar.

AstraZeneca, yang mengembangkan vaksin buatannya bersama peneliti Universitas Oxford, dan Pfizer Inc yang bermitra dengan BioNTech SE menyatakan bahwa mereka dapat memperoleh data pada Oktober guna mendukung otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan AS atas vaksin mereka masing-masing.

AZD1222 telah dilakukan uji klinis tahap akhir di Berlin, Brazil dan Afrika Selatan, dengan rencana uji klinis susulan di Jepang dan Rusia.

Uji coba, bersama dengan riset Tahap III AS, bertujuan mendaftarkan hingga 50.000 partisipan secara global.

Uji klinis AS tersebut akan mengevaluasi apakah vaksin itu mampu mencegah infeksi Covid-19 atau mencegah penyakit menjadi parah, demikian Institut Kesehatan Nasional melalui pernyataan.

Pengujian itu juga akan melihat apakah vaksin tersebut mampu mengurangi insiden kunjungan gawat darurat akibat Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper