Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walmart Ikut Berebut TikTok, Bakal Jadi Platform Ecommerce?

Walmart mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam proses akusisi operasi TikTok di Amerika Serikat.
Logo TikTok/Bloomberg/Lam Yik
Logo TikTok/Bloomberg/Lam Yik

Bisnis.com, JAKARTA – Walmart Inc ikut serta untuk mengakuisisi TikTok di kawasan Amerika Utara. Perusahaan ritel modern tersebut bakal bergabung dengan Microsoft dalam aksi korporasi tersebut.

Seperti dikutip dari The New York Times, Jumat (28/8/2020), koalisi Walmart dan Microsoft akan bersaing dengan Oracle untuk mengambil alih TikTok dari ByteDance dari China.

Beberapa sumber The New York Times mengatakan, komposisi perusahaan yang berminat mengakuisisi TikTok bisa berubah dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini, proses diskusi antara ByteDance dan perusahaan yang berminat mengakuisisi TikTok terus berjalan.

Para sumber tersebut menyebutkan, ByteDance bakal mengumumkan perusahaan pemenang dalam beberapa hari ke depan. Mereka mengatakan, siapapun pemenangnya, berpeluang mengubah konsep dari TikTok di Amerika Serikat, yang awalnya berupa media sosial berbasis video.

Kesepakatan dengan Microsoft dan Walmart disebut-sebut bakal mengubah konsep TikTok secara signifikan. Selain menawarkan layanan media sosial berbasis video, TikTok di bawah kendali dua perusahaan itu bisa menjelma sebagai aplikasi dagang elektronik (ecommerce).

Hal itu akan membuat TikTok serupa dengan Douyin. Seperti diketahui Douyin merupakan aplikasi berbasis video yang memiliki layanan e-commerce yang terintegrasi di dalamnya.  

Adapun, Walmart sendiri mengkonfirmasi bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam aksi akuisisi TikTok.

"Kami yakin bahwa kemitraan Walmart dan Microsoft akan memenuhi harapan pengguna TikTok A.S. sekaligus memenuhi kekhawatiran Pemerintah AS,” ujar perwakilan perusahaan.

Sementara itu, apabila TikTok jatuh ke tangan Oracle, maka TikTok diperkirakan bakal membuat kemampuan perusahaan digital tersebut meningkat. Pasalnya, Oracle dapat memanfaatkan data dari TikTok untuk memperkuat bisnis komputasi awan, mahadata (big data) dan periklanan.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutf pada awal bulan ini. Perintah eksekutif itu meminta TikTok untuk menjual operasinya di AS ke perusahaan lokal paling lambat pertengahan September.

Trump mengatakan, kebijakan itu didasarkan pada perlidungan keamanan data dari masyarakatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : The New York Times
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper