Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Sebut Vaksinasi Covid-19 Dibiayai APBN dan Mandiri

Akan ada dua tipe vaksinasi Covid-19, satu yang memakai bantuan pemerintah jadi APBN itu berdasarkan data BPJS Kesehatan ada juga yang kita namakan vaksinasi mandiri.
Ilustrasi- Vaksinasi Polio kepada balita korban vaksin palsu saat pelaksanaan vaksinasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7)./Antara
Ilustrasi- Vaksinasi Polio kepada balita korban vaksin palsu saat pelaksanaan vaksinasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan, terdapat dua tipe pembiayaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.

Kedua tipe itu meliputi pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau ditanggung negara dan pembiayaan mandiri oleh masyarakat.

“Akan ada dua tipe vaksinasi Covid-19, satu yang memakai bantuan pemerintah jadi APBN itu berdasarkan data BPJS Kesehatan ada juga yang kita namakan vaksinasi mandiri kalau mau bayar sendiri kita mengusulkan ini juga,” kata kata Erick dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Untuk tipe terakhir, Erick menerangkan, metode itu diambil agar APBN tidak terbebani dalam jangka menengah dan panjang.

“Kami juga ingin memastikan tidak membebani keuangan negara secara jangka menengah dan panjang karena kalau kita lihat kan per enam bulan dan dua tahun kita mesti vaksin lagi jadi kalau semua dibebankan ke pemerintah kita takutnya nanti akan memberatkan,” ujarnya.

Dia membeberkan, harga vaksin Covid-19 yang bakal diproduksi Bio Farma dengan bekerja sama dengan Sinovac Biotech, perusahaan farmasi China berada di kisaran US$ 25 hingga 30 atau sekitar Rp367.977 sampai Rp441.573 (dengan kurs Rp 14.716).

“Penghitungan awal harga vaksin ini untuk istilahnya bukan per dosis tetapi untuk satu orang karena satu orang ini dua kali suntik nantinya dan jeda waktunya mencapai 2 minggu kurang lebih itu harganya US$ 25 hingga 30,” katanya.

Sinovac Biotech Ltd.,berkomitmen menyuplai bulk vaksin hingga 40 juta dosis mulai November 2020 - Maret 2021 ke PT Bio Farma (Persero) dan memberikan prioritas setelahnya.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela kunjungannya ke China, Kamis (20/8/2020) untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan tiga produsen vaksin Covid-19.

Dalam kunjungan tersebut, Menlu Retno yang didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan penanda tanganan MoU antara Sinovac dan Bio Farma.

MoU tersebut menyepakati dua hal, yakni pertama, menyepakati prelimanary agreement of purchase and supply of bulk product of Covid-19 vaccine terkait dengan komitmen menyediakan bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 - Maret 2021 kepada Bio Farma.

"Kedua, MoU untuk komitmen kapasitas bulk vaccine 2021. Sinovac akan memberi prioritas untuk suplai bulk vaccine setelah Maret 2021 hingga akhir 2021. Ini adalah kerja sama cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," kata Retno dalam press conference secara virtual Kamis malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper