Bisnis.com, JAKARTA — Kasus Covid-19 di Jakarta meroket. Betapa tidak, akhir-akhir ini, setiap hari bertambah ratusan kasus Covid-19 yang disebabkan virus corona baru SARS-CoV-2. Bagaimana Respons Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?
Tambahan ratusan kasus baru bisa dimaknai dari dua sisi. Pertama, ratusan kasus baru yang sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) dianggap kabar buruk, karena menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, bahwa virus corona ada di mana-mana dan menginfeksi siapa saja.
Maka, untuk meredam penularan Covid-19, perlu ada aksi nyata dan tegas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan tentunya harus didukung warga Jakarta dan pihak non-pemerintah.
Pengendalian Virus Corona membutuhkan kedisplinan, ketaatan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak. Namun, ternyata membuat masyarakat disiplin dan patuh menjalankan protokol kesehatan tidak mudah.
Buktinya, kasus Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Kamis (27/8/2020), kasus baru atau tambahan Covid-19 sebanyak 820 orang, kasus aktif 7.027 orang, kasus kumulatif 36.462 orang. Dari jumlah tersebut, 28.288 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 77,6 persen, dan 1.147 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,1 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,3 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,1 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.