Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN memastikan telah mengamankan minimal 290 juta vaksin Covid-19 pada 2021 yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA) dan China.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa terdapat dua perusahaan yang kini tengah bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) yakni Sinovac dan Sinopharm.
Dia menilai, kerja sama antara perusahaan pelat merah dan dua perusahaan farmasi tersebut juga menjadi upaya transfer teknologi dalam rangka pengembangan vaksin di Indonesia pada masa mendatang.
"Pemerintah Indonesia juga berdikusi dengan perusahaan asal China yaitu Cansino yang merupakan perusahaan pertama penerima paten teknologi pembuatan vaksin," katanya dalam konferensi pers, Selasa (25/8/2020).
Lebih lanjut, vaksin kembangan Cansino dibuat dari protein Covid-19 dengan cara vektor virus adenovirus yang telah dilemahkan dengan nama Ad5. Perusahaan ini pun telah melakukan uji klinis fase ketiga di UEA pada Agustus ini.
Kini, pihak perusahaan tengah bernegosiasi dengan sejumlah negara untuk uji coba lebih lanjuta, termasuk dengan Indonesia.
Baca Juga
Kemudian, terkait akses vaksinasi, Wiku memastikan bahwa hal itu dapat dilakukan jika seluruh proses pengujian yang terdiri dari tiga tahap telah dilalui.
"Tentunya vaksin akan digunakan apabila telah selesai melalui uji klinis termasuk fase ketiga dan memberikan hasil yang baik, dalam arti aman dan mempunyai efektivitas memberikan kekebalan yang baik pada manusia," katanya.