Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Corona Naik, Korea Selatan Bakal Perketat Pembatasan Aktivitas

Negara yang dihuni sekitar 50 juta penduduk tersebut telah mencatatkan 17.399 infeksi secara total dan 309 kematian akibat pandemi.
Polisi militer Angkatan Darat AS berpatroli di jalan di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (9/5/2020) malam, ketika gelombang kedua infeksi virus corona berpotensi muncul, terkait dengan aktivitas kelab malam malam./Bloomberg
Polisi militer Angkatan Darat AS berpatroli di jalan di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (9/5/2020) malam, ketika gelombang kedua infeksi virus corona berpotensi muncul, terkait dengan aktivitas kelab malam malam./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan sedang mempertimbangkan pengetatan pembatasan aktivitas ke level tertinggi.

Hal tersebut didorong oleh penyebaran virus corona (Covid-19) hingga keluar dari Kota Seoul dan Busan.

Dilansir Bloomberg, Pemerintah Negeri Ginseng sedang mempelajari kebutuhan peningkatan pembatasan aktivitas ke level 3, kata Kepala Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Korea pada Minggu (23/8/2020).

Korea Selatan telah melaporkan 397 kasus baru pada Minggu, atau angka tertinggi sejak 7 Maret 2020. "Kasus infeksi baru diperkirakan melanjutkan kenaikan," kata Jung.

Pemerintah sebelumnya telah meningkatkan pembatasan aktivitas sosial ke level 2 di area Kota Seoul dan Busan hingga ke seluruh wilayah negara.

Negeri Ginseng ini pada Juni mulai mengadopsi sistem pembatasan aktivitas sosial. Level 3 atau level tertinggi, melarang adanya perkumpulan dan event yang dihadiri oleh 10 orang atau lebih. Aturan ini memberikan pihak otoritas untuk membatasi jam bisnis di pusat perbelanjaan dan toko ritel.

Negara yang dihuni sekitar 50 juta penduduk tersebut telah mencatatkan 17.399 infeksi secara total dan 309 kematian akibat pandemi.

Kenaikan infeksi dan potensi peningkatan pembatasan aktivitas ke level 3 menimbulkan spekulasi akan adanya bantuan tunai dan anggaran tambahan gelombang kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper