Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cekcok dengan China, India Makin Mesra dengan Rusia?

Loyalitas Rusia terhadap India diragukan karena di saat yang sama juga dekat dengan China. Alih-alih bertengkar, peran Rusia dibutuhkan untuk menjadi penengah antara India dan China yang cekcok soal perbatasan.
Presiden Russia Vladimir Putin (Kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (Tengah), dan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping (Kanan)./scmp
Presiden Russia Vladimir Putin (Kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (Tengah), dan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping (Kanan)./scmp

Bisnis.com, JAKARTA - Kesepakatan India dengan Rusia terkait pembelian alat utama sistem persenjataan senilai 181,48 miliar rupee (US$ 2,4 miliar)  pekan lalu memunculkan penilaian bahwa New Delhi kian ketergantungan terhadap Moskow di tengah perseteruan dengan China.

Perhatian utama adalah apakah Rusia akan tetap menjadi sekutu yang dapat diandalkan mengingat Moskow juga dekat dengan Beijing?

Para analis percaya bahwa New Delhi harus terus membangun hubungan dengan Rusia yang bersejarah, bahkan ketika Negeri Bollywood itu semakin dekat dengan Amerika Serikat.

"China menyediakan pasar untuk Rusia, terutama dalam hal hal-hal seperti gas alam, yang tidak dapat dijual di Barat karena sanksi," kata Sanjay Kumar Pandey, akademisi Kebijakan Luar Negeri Rusia di Universitas Nehru, dilansir South China Morning Post, Sabtu (22/8/2020).

Poin kedua yang diangkat para analis adalah apakah akan lebih bijaksana bagi Delhi untuk menyelaraskan dirinya dengan AS, yang secara terbuka mengakui dukungannya untuk India dalam perselisihan yang sedang berlangsung.

Analis politik Rajeshwari Rajagopalan menjelaskan masih ada skeptisisme diplomatik India terhadap Washington karena gesekan historis antara keduanya selama tahun-tahun Perang Dingin, ketika India dianggap dekat dengan Rusia sementara AS mendukung Pakistan dalam masalah-masalah strategis.

"Oleh karena itu, banyak yang percaya bahwa India tidak boleh meletakkan semua telurnya dalam satu keranjang, melainkan terus mengikuti jalan tengah dengan mendorong keterlibatan, baik dengan Rusia maupun Amerika Serikat," kata Rajagopalan, Kepala Inisiatif Kebijakan Nuklir dan Luar Angkasa di Observer Research Foundation di Delhi.

Rusia tetap menjadi pemasok senjata terbesar ke India dan aliansi mereka, yang terbentuk selama persaingan Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.

Minggu lalu, setelah Moskow meyakinkan India dan China untuk berpartisipasi dalam KTT tiga arah virtual dan menjadi tuan rumah bagi menteri pertahanan untuk peringatan 75 tahun kemenangan Rusia dalam Perang Dunia II, pemerintah India menyetujui pembelian 33 jet tempur dan peningkatan untuk 59 pesawat di upaya untuk meningkatkan kemampuan angkatan udaranya.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri India Narendra Modi menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memberi selamat kepadanya atas keberhasilan Rusia menyelesaikan pemungutan suara pada amandemen konstitusi.

Menurut pensiunan Komodor Angkatan Laut India C Uday Bhaskar, Direktur Society for Policy Studies, keterlibatan Rusia menunjukkan hubungan dekat yang terus dimiliki kedua negara.

"Peran Rusia menunjukkan ketahanan dan kedalaman hubungan Delhi-Moskow," katanya.

Pandey mengatakan kemitraan antara kedua negara tetap kuat, menunjuk pada ikatan historis kedua negara..Setelah India merdeka dari Inggris pada 1947, sejumlah kebijakan sosialis era Soviet memang mengilhami peran negara dalam perencanaan. 

Instrumen perencanaan utama India, yakni "Rencana Lima Tahun", terinspirasi oleh Uni Soviet untuk kebijakan ekonomi. Dalam Rencana Lima Tahun kedua India, delapan dari 16 proyek industri berat didirikan dengan bantuan Uni Soviet.

"Hingga beberapa tahun yang lalu, sosialisme diterima secara luas. India melihat aliran bantuan besar-besaran yang datang dari Uni Soviet, terutama untuk membantu industrialisasi awal negara itu, "kata Pandey, yang berbasis di Pusat Studi Rusia dan Asia Tengah JNU.

Namun demikian, Rusia juga semakin dekat dengan China. Perdagangan kedua negara melewati angka US $100 miliar pada 2018 dan telah berjanji untuk melipatgandakannya. Pada Juni 2018, Presiden China Xi Jinping menghormati Putin dengan memberinya kehormatan tertinggi negara untuk orang asing, dan memanggilnya sahabat dan orang kepercayaannya.

Pandey mengatakan dia yakin persahabatan ini berarti Moskow memainkan peran dalam meredakan ketegangan perbatasan India-China, yang telah berkobar dalam dua bulan terakhir, yang berpuncak pada bentrokan brutal pada 15 Juni di Danau Pangong Tso di Ladakh yang mengakibatkan 20 kematian.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk menarik mundur pasukan dari posisi yang mereka tempati, meskipun para analis mengatakan perselisihan itu sama sekali tidak mendekati resolusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Rivki Maulana
Sumber : South China Morning Post

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper