Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenko Marves Bantu Dua Insinerator untuk Kurangi Sampah di Lombok

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan bahwa insinerator berkapasitas sekitar 5 ton sampah per hari ini diharapkan berkontribusi dalam pengurangan sampah di Lombok.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memberikan bantuan berupa dua unit insinerator kepada Pemerintah Provinsi NTB./ Kemenko Marves
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memberikan bantuan berupa dua unit insinerator kepada Pemerintah Provinsi NTB./ Kemenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memberikan bantuan berupa dua unit insinerator kepada Pemerintah Provinsi NTB pada Selasa (18/8/2020).  

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan bahwa insinerator berkapasitas sekitar 5 ton sampah per hari ini diharapkan berkontribusi dalam pengurangan sampah di Lombok.

“Insinerator ini skalanya memang kecil. Tapi walaupun kapasitasnya kecil, keberadaan insinerator ini bisa kontribusi juga dalam upaya pengurangan sampah dan diharapkan menjadi solusi darurat untuk nantinya tentunya menuju solusi yang lebih baik lagi,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (19/8/2020).

Nani menyebut bahwa insinerator yang ditempatkan di TPA Regional Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, merupakan produksi anak bangsa dengan kandungan material lokal yang tinggi.

Kendati masih perlu pengembangan teknologi lebih lanjut, Nani menilai dalam kondisi pandemi Covid-19, produk lokal harus terus digerakkan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Sebenarnya selain insinerator ini kita juga mendorong PUPR bersama BPPT bekerja sama untuk membuat insinerator di Labuan Bajo. Tentunya produk ini akan bersaing, artinya yang penting lokal konten dan tidak satu perusahan, tujuannya agar semakin berkompetitif dan produk cepat lebih baik lagi. Mungkin tahun depan ada insinerator di Labuan Bajo,” paparnya.

Adapun TPA Regional Kebon Kongok merupakan lokasi pembuangan sampah untuk tiga kabupaten/kota di sekitar Mataram dengan volume sampah yang masuk sekitar 250 – 300 ton per hari dan diolah masih dengan metode penimbunan (landfill).  

Bantuan inisinerator ini merupakan solusi sementara untuk mengurangi timbunan sampah sampai dengan adanya solusi yang lebih baik dan permanen.

Pada masa mendatang, di TPA Kebun Kongok akan dikembangkan sarana pengolahan sampah dengan sistem refuse-derived fuel (RDF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper