Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pemilu AS, Peta Suara Pemilih Bergeser Drastis ke Biden

Pandemi Covid-19 yang terus meluas, kehancuran ekonomi AS disertai ketidakmampuan Presiden Donald Trump mengendalikan krisis jadi penyebabnya.
Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, yang mencalonkan diri pada pemilihan presiden tahun ini mewakili Partai Demokrat, berkampanye di pabrik perakitan Mack FCA (Fiat Chrysler Automobiles) di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Selasa (10/3/2020)./Antara-Reuters
Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, yang mencalonkan diri pada pemilihan presiden tahun ini mewakili Partai Demokrat, berkampanye di pabrik perakitan Mack FCA (Fiat Chrysler Automobiles) di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Selasa (10/3/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Peta politik Amerika Serikat berubah cepat setelah popularitas calon Joe Biden dari Partai Demokrat terus menanjak sejak Maret ketika keadaan darurat kesehatan terkait wabah virus Corona atau Covid-19 mulai ditetapkan.

Pandemi virus Corona yang terus meluas, kehancuran ekonomi yang terus-menerus dialami jutaan warga AS disertai ketidakmampuan Presiden Donald Trump mengendalikan krisis terus tertanam dalam benak mayoritas warganya. Akibatnya, tidak terlalu mengejutkan bahwa hal itu telah menjadi pukulan telak bagi petahana presiden, menurut analisis Direktu Politik CNN, David Chalian seperti dikutip CNN International, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya, perkembangan yang lebih mengejutkan adalah bahwa tidak ada tindakan apapun yang mampu dilakukan Trump dan tim kampanyenya untuk mengubah kedaan selama dua bulan terakhir meski mereka telah mencobanya.

Dari meluncurkan pesan ketertiban umum yang tegas di hadapan pelaku aksi damai untuk keadilan rasial, hingga langkahnya memecat manajer tim kampanye, kian menjauhkan hati rakyat darinya. Begitu juga dengan kinerjanya sebagai seorang Komando Tanggap Covid-19 dan sebaliknya suara publik bergerak ke arah Biden, ujar Chalian.

Padahal, tiga bulan dari sekarang sampai hari pemilihan adalah sangat menentukan dasam politik Amerika Serikat. Persaingan hampir pasti akan semakin keras, apalagi ketika pemilu tinggal enam pekan nantinya.

Sejauh ini, kepemimpinan Trump yang gagal dalam mengelola pandemi Covid-19 dan ketidakmampuan untuk meyakinkan publik kian mengukuhkan Biden sebagai alternatif yang dapat diterima.

Prospek Trump untuk terpilih kembali telah benar-benar menguap. Bahkan jalan Presiden menguasai 270 dari 538 suara electoral college sama sempitnya seperti sebelumnya.

Sementara itu, mantan wakil presiden Joe Biden mulai merebut basis pendukung Trump dan sukses memperluas peta medan pertempuran 2020 ke daerah yang sebelumnya condong ke Republik.

“Berdasarkan jajak pendapat publik, pandangan electoral college saat ini mencerminkan gerakan substansial ke arah Biden,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper