Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Eropa Kembali Tumbuh di Tengah Pemangkasan Pekerjaan

PMI Manufaktur kawasan Eropa tercatat di angka 51,8, melampaui perkiraan pada Juni sebesar 47,4.
Seorang pejalan kaki melintas di pedestrian kawasan bisnis di Madrid, Spanyol. Dari deretan negara kawasan Eropa yang mengalami resesi, Spanyol mencatat penurunan ekonomi paling dalam di kuartal II/2020, yaitu minus 18,5 persen./Bloomberg
Seorang pejalan kaki melintas di pedestrian kawasan bisnis di Madrid, Spanyol. Dari deretan negara kawasan Eropa yang mengalami resesi, Spanyol mencatat penurunan ekonomi paling dalam di kuartal II/2020, yaitu minus 18,5 persen./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pabrik-pabrik di seluruh kawasan Eropa tumbuh lebih kuat pada Juli, menandai ekspansi manufaktur pertama di kawasan itu dalam satu setengah tahun.

Dengan barang-barang konsumen berkinerja sangat baik, Purchasing Managers' Index atau PMI manufaktur IHS Markit berada di angka 51,8, melampaui perkiraan pada Juni sebesar 47,4. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan di sektor ini terus mengalami pemangkasan pekerjaan selama 15 bulan berturut-turut.

Di Jerman, ekonomi terbesar Eropa, angka PMI manufaktur juga lebih tinggi dari perkiraan semula, tetapi laporan itu juga menunjukkan pemangkasan mendalam terhadap lapangan kerja. Data selaras dengan tren yang sama dari seluruh Asia di mana aktivitas manufaktur juga mengalami kenaikan moderat.

Sementara pemulihan awal Eropa berlangsung cepat, pertanyaan selanjutnya yakni apakah momentum tersebut dapat dipertahankan.

"Jumlah pekerjaan tetap menjadi perhatian utama. Terutama karena pasar tenaga kerja cenderung menjadi kunci untuk menentukan jalur pemulihan ekonomi," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di IHS Markit, dilansir Bloomberg, Senin (3/8/2020).

Dia menambahkan bahwa sementara tingkat PHK telah mereda sejak puncak krisis, angkanya masih tertinggi sejak 2009.

Williamson mengatakan pertumbuhan pesanan baru melampaui produksi pada Juli menunjukkan bahwa kenaikan output dapat berlanjut pada Agustus.

"Namun, angka beberapa bulan ke depan akan sangat penting dalam menilai apakah peningkatan permintaan baru-baru ini dapat dipertahankan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper