Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibadah Haji 2020, Begini Pujian untuk Arab Saudi

Ibadah Haji 2020 hanya melibatkan sedikit jemaah. Hari ini sekitar 900 jemaah haji dari 160 negara tengah melakukan lempar jumrah atau jamarat di Mina.
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaksanaan ibadah haji terbatas oleh kerajaan Arab Saudi pada 2020 mengundang pujian dari berbagai negara.

Pasalnya hingga pelaksanaan hari ke-4 Ibadah Haji 2020, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan tidak ada kasus Covid-19 di antara para jemaah.

"Alhamdulillah status kesehatan jemaah meyakinkan, dan tidak ada kasus virus corona ditemukan di antara jemaah," seperti dikutip dari Saudi Press Agency, Sabtu (1/8/2020) waktu setempat.

Sementara itu, memasuki hari ke-5 atau hari terakhir penyelenggaraan haji 2020, sekitar 900 jemaah haji dari 160 negara siang ini tengah melakukan lempar jumrah atau jamarat di Mina.

Jamarat merupakan pelemparan batu di tiga dinding. Prosesi ibadah ini merepresentasikan Nabi Ibrahim melempari setan dengan batu ketika mencoba dibujuk agar tidak mengorbankan putranya Ismail.

Setelah itu, jemaah haji akan melakukan tawaf wada (perpisahan). Dengan demikian, seluruh rangkaian haji selesai.

Haji tahun ini sangat istimewa, di mana dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah Arab Saudi beserta jajarannya telah mengatur pelaksanaan haji dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sejumlah negara termasuk Indonesia mengungkapkan apresiasinya. Sambil mengungkapkan selamat hari raya Idul Adha, Presiden Joko Widodo juga bersyukur Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud telah pulih.

"Apresiasi saya atas penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, meski diadakan secara terbatas," katanya dikutip dari akun Twitter.

Selain itu, Dirjen WHO Tedros Adhanom juga mengungkapkan selamat kepada Kerajaan.

"Saya mengucapkan selamat kepada Kerajaan Arab Saudi yang telah menyelenggarakan haji seaman mungkin tahun ini. Ini adalah contoh pelaksanaan protokol oleh negara yang beradaptasi pada normal baru," katanya.

Sejak awal pemerintah Arab Saudi telah menentukan sejumlah persyaratan, seperti jemaah dibatasi, yakni terdiri dari 70 persen penduduk non Saudi dan 30 persen penduduk Saudi.

Selain itu jemaah tahun ini hanya boleh diikuti oleh yang belum pernah haji sebelumnya dan berusia 20 - 50 tahun. Jemaah juga melakukan karantina baik sebelum dan sesudah melakuman haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper