Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaris 16 Juta Orang Positif Corona, Jokowi: Jangan Sampai Aura Krisis Hilang

Jokowi mencatat saat ini Amerika Serikat melaporkan 4,2 juta kasus, Brasil 2,3 juta kasus, dan India 1,4 juta kasus.
Puluhan warga 02 Pinangsia dan pekerja hiburan malam Kompleks Kota Indah menjalani tes usap untuk mendeteksi Virus Corona di lokasi tempat hiburan di Jakarta, Kamis (23/7/2020)./Antara
Puluhan warga 02 Pinangsia dan pekerja hiburan malam Kompleks Kota Indah menjalani tes usap untuk mendeteksi Virus Corona di lokasi tempat hiburan di Jakarta, Kamis (23/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa kasus Virus Corona di dunia telah mencapai 15,8 juta dengan angka kematian 640.000 orang. Oleh karena itu, dia mewanti-wanti agar semanganan penanganan krisis jangan sampai turun, apalagi hilang.

Jokowi  mencatat saat ini Amerika Serikat melaporkan 4,2 juta kasus, Brasil 2,3 juta kasus, dan India 1,4 juta kasus.

“Oleh sebab itu hati-hati, hati-hati betul jangan sampai aura krisis itu sudah hilang. Semangat menagnani krisis hilang atau turun,” katanya dalam rapat terbatas Pengarahan kepada Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Presiden pun meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk meningkatkan semangat penanganan krisis kesehatan. Hal ini harus dilakukan hingga vaksin Covid-19 tersedia dan bisa digunakan secara efektif.

Presiden juga meminta untuk memberikan perhatian khusus pada 8 provinsi, yakni DKI JaKarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

“Targetnya saya kira sudah jelas. Turunkan angka kematian serendah-rendahnya. Tingkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya. Dan juga kendalikan laju pertumbuhan kasus-kasus positif baru secepat-cepatnya,” kata Jokowi.

Terakhir dalam rapat pengarahan tersebut Presiden juga kembali meminta para menteri untuk mempercepat realisasi anggaran Covid-19. Saat ini penyerapat dalam berbagai sektor, baik kesehatan maupun ekonomi masih tergolong rendah.

“Inilah uang harus segera diatasi oleh Komite dengan melakukan langah terobosan, kerja lebh cepat, sehingga serapan anggaran yang belum optimal betul-betul bisa diselesaikan,” ujar Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper