Bisnis.com, JAKARTA — Hari demi hari jumlah perusahaan China yang masuk daftar hitam Amerikat Serikat (AS) kian banyak saja. Eskalasi konflik yang terus naik antara dua negara tersebut bikin daftar itu sepertinya tak akan memendek dalam waktu dekat.
Laporan Forbes pada Rabu (22/7/2020), menyebutkan per pekan ini saja, ada tambahan belasan perusahaan asal Negeri Panda yang terhambat operasionalnya karena manuver Presiden AS Donald Trump. Perusahaan teknologi tampil dominan memenuhi daftar hitam terbaru yang diumumkan Washington pada Senin (20/7).